Update Bencana Banjir Sumatera: 916 Korban Meninggal, Paling Banyak di Agam
Korban bencana banjir Sumatera yang melanda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, terus bertambah signifikan.
Dilihat dari rekapitulasi data bencana di laman BNPB, pada Sabtu 6 Desember 2025, tercatat korban meninggal dunia akibat bencana banjir mencapai 916 jiwa, dan 274 orang masih hilang.
BNPB juga mencatat 4,2 ribu orang luka-luka, 1,3 ribu fasilitas umum rusak yang tersebar di 52 kabupaten di ketiga provinsi tersebut.
Baca Juga: Beras Masih Mahal, Pemprov Sumut Gencarkan Pasar Murah
Adapun kabupaten/kota yang paling parah terdampak bencana yakni Agam dengan jumlah korban 172 jiwa, Aceh Utara 128 jiwa, Tapanuli Tengah 102 jiwa, Tapanuli Selatan 85 jiwa dan Aceh Tamiang 57 jiwa.
Banjir melanda Aceh. [Istimewa]Presiden Prabowo menekankan bahwa pemulihan infrastruktur dasar dan layanan publik menjadi prioritas utama pemerintah dalam tahap awal penanganan bencana. Menurutnya, seluruh pihak saat ini sedang bekerja cepat untuk menormalisasi wilayah.
“Jadi pelan-pelan kita kembalikan ke normal semua. Kita inventarisir semua kerusakan. Nanti kita atur bagaimana rehabilitasi kembali. Supaya rakyat bisa hidup normal lagi,” tutur Presiden.
Baca Juga: BNPB Terjunkan Drone Petakan Titik Bencana Susulan "Galodo"
Selain Sumatra Barat, Presiden juga telah mengunjungi wilayah terdampak lainnya di Aceh dan Sumatra Utara.
Dalam setiap kunjungannya, Kepala Negara memastikan penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, serta dukungan transportasi udara bagi wilayah yang belum dapat dijangkau secara penuh melalui jalur darat.
Presiden Prabowo Subianto saat mengunjungi lokasi banjir. [Istimewa]
Terkait kondisi sejumlah daerah yang masih terisolasi, Presiden Prabowo menegaskan bahwa akses udara masih menjadi langkah utama untuk menjangkau masyarakat di titik-titik terdampak tersebut.
“Masih ada ya. Isolasi kita terpaksa lewat udara. Tapi bisa ditembus semua pakai udara,” tandasnya.