Beras Masih Mahal, Pemprov Sumut Gencarkan Pasar Murah

FTNews -Â Pasar murah yang ditujukan untuk mengendalikan harga komoditas, seperti beras yang harganya kian melambung terus digencarkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) di seluruh kabupaten/kota.
Instruksi untuk menggencarkan pasar murah tersebut disampaikan Pj Gubernur Sumut Hassanudin agar keluhan masyarakat bisa diatasi.
"Selalu kita galakkan, sudah diprogramkan di seluruh kabupaten/kota untuk menggelar pasar murah," ujarnya kepada awak media, Senin (26/2).
Baca Juga: Jalur Masih Ditutup, Petugas Susuri Sungai Cari Korban Longsor Sibolangit
Ia bahkan juga meminta pemerintah di kabupaten atau kota untuk terus mengawasi bahkan mengintervensi pasar dalam memastikan stok dan harga komoditas tersebut tetap stabil.
"Disamping pengawasan juga harus kita intervensi pasar," katanya.
Hal tersebut, kata dia, harus secepatnya dikendalikan agar harganya kembali stabil.
Baca Juga: Polisi Tangkap Tiga Pelaku Perampokan Dana BLT di Deli Serdang
"Kita tahu saat ini secara nasional di semua tempat terjadi kenaikan harga. Untuk itu, ini perlu dikendalikan untuk menstabilkannya," katanya.
Pihaknya bersama pemangku kebijakan terkait juga telah berkomunikasi untuk mengantisipasi munculnya spekulan.
"Saya sudah mengajak Polda dan Bulog bekerja sama untuk menyiasati kemungkinan-kemungkinan ada sesuatu yang tidak pas di lapangan. Misalnya adanya permainan-permainan," sebutnya.
Masih menurutnya, kenaikan harga beras diduga karena kekurangan produksi. Faktor tersebut akibat fenomena El Nino yang sebelumnya sudah diperkirakan pemerintah.
"Karena kekurangan beras ini sudah diprediksi oleh pemerintah, mudah-mudahan bisa kita atasi dengan pengawasan dan operasi pasar," jelasnya.
Sebagai gambaran, harga beras premium di Sumut awal pekan ini Rp 15.490 per kilogram atau berada di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.400 per kilogram.
Sementara harga beras medium yang HET-nya hanya Rp 11.500 dijual Rp 14.100 hingga Rp14.150 per kilogram.