Vatikan Ungkap Permintaan Terakhir Paus Fransiskus

Umat ​​Katolik dan banyak penganut agama lain sedang berduka atas wafatnya Paus Fransiskus, Uskup Roma dan Paus Tertinggi Gereja Katolik. Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun.

Kamerlengo Vatikan Kardinal Kevin Farrell menyampaikan berita sedih tersebut pada tanggal 21 April dalam sebuah pernyataan kepada publik.

Dikutip Men's Journal, Vatikan telah mengungkapkan kepada publik bahwa Paus Fransiskus memiliki satu permintaan terakhir sebelum meninggal.

Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal, Puan Maharani: Warisan Kasih dan Semangat Perdamaiannya Selalu Hidup

Paus Fransiskus. (Instagram @vaticannews)

Menurut Vatikan, penghormatan terakhir untuk Paus Fransiskus dapat dilakukan paling cepat pada pagi hari tanggal 23 April. Pada penghormatan terakhir itu di masa lalu, beberapa paus sebelumnya telah membalsem jenazah mereka dan meletakkannya di atas alas untuk acara tersebut.

Namun, Paus Fransiskus meminta jenazahnya tetap berada di dalam peti jenazah dan bukan di atas alas, menurut Vatikan, berbeda dengan beberapa pemimpin di masa lalu.

Pada bulan April 2024, Paus Fransiskus menyetujui edisi baru buku liturgi untuk upacara pemakaman kepausan, yang akan diikuti dengan misa pemakaman Fransiskus mendatang. Edisi baru Ordo Exsequiarum Romani Pontificis mencakup beberapa perubahan, termasuk bagaimana jenazah Paus harus ditangani setelah meninggal.

Baca Juga: Pesan Paskah 2025 Paus Fransiskus: Serukan Gencatan Senjata Gaza dan Bebaskan Sandera

"Pemeriksaan kematian dilakukan di kapel, bukan di ruangan tempat ia meninggal, dan jenazahnya langsung ditempatkan di dalam peti jenazah," demikian bunyi pernyataan tersebut, menurut Vatican News.

Paus Fransiskus saat Paskah di Basilika Santo Petrus. (Instagram @franciscus)

"Menurut Uskup Agung Diego Ravelli, Master Upacara Apostolik, mendiang Paus Fransiskus telah meminta agar upacara pemakaman disederhanakan dan difokuskan pada ekspresi iman Gereja dalam Tubuh Kristus yang Bangkit," tambah pernyataan tersebut.

Uskup Agung Ravelli juga mengatakan dalam sebuah pernyataan, melalui Vatican News, "Ritus baru ini bertujuan untuk lebih menekankan bahwa pemakaman Paus Roma adalah pemakaman seorang pendeta dan murid Kristus, bukan pemakaman seorang tokoh berkuasa di dunia ini."