Bikin Ulah Lagi, Donald Trump Upload Foto Editan Berpakaian Paus dengan Jari Terangkat

Presiden AS Donald Trump tak henti-hentinya bikin heboh terutama di dunia maya. Setidaknya sudah tiga kali presiden yang gemar kontroversi ini membuat kehebohan terkait kematian pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus.

Pertama Donald Trump disorot dan dinilai tak memiliki rasa belasungkawa ketika datang menggunakan pakaian serba biru ke pemakaman Paus Fransiskus. Semua orang ingin dia datang seperti kebanyakan memakai pakaian hitam.

Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara AS Melania Trump saat menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma, Italia. (Instagram @realdonaldtrump))

Tapi sebenarnya Trump bukan pemimpin negara satu-satunya yang berpakaian tidak hitam. Donald Trump tak terpengaruh atas kritik terhadapnya.

Baca Juga: Tak Kebal Hukum, Donald Trump akan Dijatuhi Hukuman Kasus Pemalsuan dan Suap pada 10 Januari!

Setelah itu, Donald Trump juga belum berhenti dengan gayanya yang nyeleneh. Itu datang ketika dia ditanya tentang siapa menurutnya pilihan pertama untuk menggantikan Paus Fransiskus?

"Saya ingin menjadi paus," canda Trump seperti dikutip HuffPost.

"Itu akan menjadi pilihan nomor satu saya."

Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal, Puan Maharani: Warisan Kasih dan Semangat Perdamaiannya Selalu Hidup

Tak berhenti. Trump kembali membuat kehebohan, bahkan kali ini lebih ke hujatan tertuju padanya.

Donald Trump tiba-tiba mengunggah foto editan AI dirinya mengenakan pakaian ala paus. Dalam foto itu Trump editan mengenakan pakaian kebesaran pemimpin Vatikan dengan tangan mengangkat seperti menunjuk.

Foto editan Donald Trump. (Instagram @realdonaldtrump))

Tidak ada caption apa pun dalam unggahan itu. Tapi semua orang sepertinya sudah paham bahwa Trump memang suka membuat kehebohan.

"Saya seorang Katolik dan pemilih Trump, tapi saya mengatakan apa yang dilakukannya tidak benar," tulis @jackknowsso mengomentari unggahan Trump di Instagram.

"Tidak dapat diterima jika Presiden AS melakukan 'lelucon' semacam ini. Paus meninggal beberapa hari yang lalu. Sungguh memalukan," kata @arh.alinazanet.

"Rakyat Amerika, kalian seharusnya malu dan merasa bersalah," komentar @mike_cicchini.