Viral Bocoran Chat Pelaku Ledakan SMAN 72, Ngaku Anak Adolf Hitler!
Insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta masih menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai platform media sosial. Tragedi yang mengakibatkan puluhan siswa menjadi korban ini menimbulkan duka sekaligus rasa penasaran mendalam di tengah masyarakat.
Hingga kini, motif pelaku di balik tindakan tersebut masih diselidiki pihak berwenang, sementara publik terus berspekulasi tentang latar belakang sebenarnya dari insiden mengerikan itu.
Jejak Digital Bongkar Ketertarikan Pelaku pada Ideologi Nazi
Baca Juga: Dekati dan Arahkan Pengurus Rumah Ibadah untuk Ketahanan Ideologi Masyarakat
Tangkapan layar postingan terduga pelaku [TikTok]Seiring dengan penyelidikan yang terus bergulir, berbagai potongan informasi baru mulai bermunculan di dunia maya. Salah satu temuan paling mengejutkan datang dari unggahan akun TikTok @Whosssmeeeeeee pada 11 November 2025. Akun tersebut membagikan tangkapan layar percakapan daring yang diduga melibatkan pelaku.
Dalam percakapan tersebut, pelaku tampak menunjukkan pandangan ekstrem dan nihilistik. Salah satu pesannya berbunyi:
“Adolf Hitler my biological f***ing father, long live for Nazi,”
Baca Juga: Motif Mengejutkan di Balik Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72: Tak Punya Tempat Curhat
Pesan itu juga disertai tautan menuju video YouTube yang belum diungkap isinya secara rinci. Tak berhenti di situ, pelaku juga menuliskan keluhan yang bernada putus asa:
“Di kehidupan yang menyebalkan ini, kenapa harus lahir di Indonesia.”
Ungkapan tersebut memperlihatkan adanya kekecewaan mendalam terhadap kehidupan dan lingkungan sekitarnya, yang bisa jadi menjadi bagian dari pemicu tindakan ekstrem yang dilakukan.
Sosok Dekat Pelaku Sampaikan Kekecewaan dan Harapan
Unggahan Chatting terduga pelaku [TikTok]Unggahan akun TikTok itu turut menampilkan pesan dari seseorang yang disebut-sebut memiliki hubungan dekat dengan pelaku. Dalam pernyataannya, orang tersebut mengaku sangat kecewa, namun tetap berharap agar pelaku bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik setelah peristiwa tragis ini.
“Jujur aku kecewa berat, begitu besar harapanku pada Fad*** Naz***, semoga setelah ini kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, sembuh kembali,” tulisnya.
Pernyataan ini membuka kemungkinan bahwa pelaku mengalami pergulatan emosional dan masalah personal yang belum terselesaikan, hingga akhirnya terjerumus ke dalam pandangan ekstrem.
Warganet Bereaksi: Dari Empati hingga Keprihatinan
Tak butuh waktu lama, tangkapan layar percakapan tersebut menjadi viral di media sosial dan menuai ribuan komentar dari pengguna internet.
Banyak yang mengungkapkan keprihatinan sekaligus kekaguman terhadap keberanian akun yang membagikan percakapan itu, karena berani menentang pandangan gelap sang pelaku.
Akun @mirA menulis,
“Aku lihat chat kalian berat banget topiknya. Kamu keren banget bisa nyangkal argumen-argumen dia yang nyakitin. Dia bilang kamu naif, padahal dia sendiri juga gak sadar, kan?”
Sementara akun lain, @iya pola, menambahkan,
“Setidaknya kamu masih bisa nasehati dia, walau topiknya berat banget. Kamu keren kak, tapi dia udah terlalu jauh pikirannya.”
Beragam komentar ini menunjukkan bahwa publik tak hanya mengecam tindakan pelaku, tetapi juga menyoroti sisi psikologis dan kompleksitas kasus ini.
Banyak warganet berpendapat bahwa tragedi di SMAN 72 ini menjadi peringatan keras tentang pentingnya memperhatikan kesehatan mental dan pengawasan terhadap konten ekstrem di dunia maya.