Dekati dan Arahkan Pengurus Rumah Ibadah untuk Ketahanan Ideologi Masyarakat

Forumterkininews.id, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Al Washliyah KH. Yusnar Yusuf Rangkuti, menjelaskan bahwa arahan serta imbauan harus diberikan kepada takmir masjid.

Imbauan tersebut guna menjauhkan dari ideologi yang tidak sejalan dengan bangsa Indonesia.

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Juga: Lantaran Murah, Minyak Goreng jadi Barang Langka

"Kenapa? Karena takmir masjid yang menentukan siapa yang mau jadi khatib, siapa yang mau jadi imam, siapa yang mau ceramah di masjid tersebut," ujar KH. Yusnar dalam keterangan yang diterima, Rabu (13/9).

Masyarakat harus siaga menghadapi infiltrasi ancaman radikal terorisme pada lingkungannya terutama tempat tempat ibadah.

Sampai saat ini masih banyak takmir yang tidak memahami dakwah yang berbahaya menjurus kepada ideologi ekstrem.

Baca Juga: PMI Kota Tangerang Luncurkan Aplikasi di Hari Ulang Tahunnya

Yusnar mengatakan bahwa sering kali ingin membuka ruang diskusi, namun banyaknya alasan sehingga tidak dapat berjalan.

"Selama ini mau duduk bersama itu sulit sekali, dengan alasan waktu tidak ada dan sebagainya. Jadi kapan itu keselarasan itu bisa tercapai? Ya harus duduk bersama. Kita bicarakan apa yang menjadi permasalahan," ujarnya.

Wakil Ketua Lembaga Persahabatan Ormas IsIam (LPOI) berpendapat bahwa sekarang sudah banyak penyebaran ideologi ekstrem melalui media sosial (medsos) seperti mengujar dan menebar kebencian.

Baginya Ormas memiliki peran penting dalam menjelaskan dan meredamkan kepada masyarakat terhadap radikalisme.

Lalu bagaimana caranya agar itu bisa terendam? Tentunya berikan kepada Ormas. Karena ormas punya kekuatan sampai di daerah untuk meredam itu," Imbuhnya.

Ketua Ikatan Persaudaraan Qari dan Qariah Hafiz dan Hafizah Pusat itu, menjelaskan bahwa mencegah tindakan radikalisme serta penyebaran ideologi ekstrem itu harus dimulai dari para guru tingkat madrasah.

Bagi Yusnar guru sekolah menjadi pendakwah paling pertama yang bisa menyebabkan anak terpapar paham radikal.