Viral! Jamu Seduhan Beralkohol di Posko Mudik, Orang Tua Group Beri Klarifikasi
Daerah

Video pembagian jamu yang disebut seduhan beralkohol di sejumlah posko mudik Lebaran 2025 viral di media sosial.
Video itu pun memicu kontroversi, lantaran jamu tersebut mengandung alkohol tinggi.
Sebelumnya, diketahui lewat akun Instagram resmi @anggurkolesom_ot, brand minuman beralkohol Orang Tua mempromosikan kehadiran booth Jamu Seduhan di titik-titik strategis jalur mudik.
Baca Juga: Tujuh Tahun Menggantung, Keluarga Minta Kasus Pembunuhan Akseyna Dituntaskan
Mulai dari Jakarta, Pulau Jawa, Bali, hingga Sumatera, yang digelar selama 27–29 Maret 2025.
“Yuk kunjungi booth Jamu Seduhan Orang Tua waktu kalian mudik biar perjalanan makin berkesan. Hanya untuk 21+,” tulis pihak Anggur Kolesom Orang Tua dalam unggahan promosi mereka.
Promosi jamu seduhan gratis untuk pemudik itulah yang menjadi awal kontroversi.
Baca Juga: Pelapor Korupsi Malah Jadi Tersangka, Kajari Cirebon: Itu Kewenangan Polisi
Seorang pengguna akun media sosial Instagram @galuhachandri membagikan video imbauan agar umat muslim berhati-hati dengan minuman alkohol berkedok jamu.
Video yang dibagikan oleh Galuh itu viral dan disukai lebih dari 79 ribu pengguna dan dikomentari lebih dari 4 ribu serta dibagikan lebih dari 71 ribu kali.
"Buat pemudik yang muslim-muslim aja. Kalian harus hati-hati ini. Ada Kahamr berkedok jamu dibagiin ke pemudik muslim pulak heu," tulis judul unggahannya
Dalam unggahannya itu juga turut disertakan keterangan racikan jamu yang dianggap tak biasa.
Yakni berisi campuran jamu sachet, telur ayam kampung, anggur kolesom, beras kencur, dan madu.
Di mana anggur kolesom dalam racikan jamu itu disebut mengandung alkohol dengan kadar mencapai 14,7 persen, yang tergolong haram dikonsumsi.
Unggahan itu juga menyertakan video aktivitas pembagian jamu kepada para pemudik di sejumlah posko seperti Merak Jingga, Rest Area Tegal dan Rest Area Sragen.
Kekhawatiran muncul karena dalam sejumlah video yang tersebar, terlihat pemudik muslim juga menerima produk jamu seduhan tersebut tanpa ada penjelasan mendetail mengenai kandungan alkoholnya.
Secara terpisah LPPOM MUI telah menegaskan, minuman yang mengandung alkohol/etanol (C2H5OH) minimal 0,5 persen tergolong sebagai khamr.
"Minuman beralkohol yang masuk kategori khamr adalah najis dan haram, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak," terang Direktur Utama LPPOM Muti Arintawati.
Klarifikasi Orang Tua Group
Menanggapi video yang viral tersebut, pihak Orang Tua Group buka suara.
Melalui pernyataan resmi, Marketing Orang Tua Group, Daniel, membenarkan bahwa kegiatan bagi-bagi Jamu Seduhan memang tengah berlangsung di beberapa titik rest area jalur mudik.
"Benar, kami menjalankan kegiatan Jamu Seduhan, yang diselenggarakan di sejumlah titik mudik," ujar Daniel kepada awak media kemarin.
Daniel juga menegaskan bahwa program ini bukan semata pembagian minuman, tapi bagian dari kampanye kesehatan bagi pemudik.
Tujuannya untuk membantu pemudik menjaga stamina dan kesehatan selama perjalanan menuju kampung halaman.
Selain jamu, booth Orang Tua juga menyediakan makanan ringan seperti wafer, biskuit, permen, serta kopi.
Dikatakan Daniel, jamu yang dibagikan kepada para pemudik merupakan campuran dari bahan-bahan tradisional seperti jamu tolak angin, jamu pegal linu, beras kencur, madu, dan jeruk nipis.
Ia memastikan bahwa semua bahan tersebut tidak mengandung alkohol.
"Seduhan jamu yang diberikan terdiri dari racikan jamu yang berkhasiat menolak angin, jamu pegal linu, beras kencur, madu serta jeruk nipis yang tidak mengandung alkohol," terang dia.
Sebagai bentuk keseriusan, Daniel menyebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta telah melakukan inspeksi langsung ke beberapa titik pembagian jamu.
Seperti di Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Kalideres, Jakarta.
"Hasil verifikasi dari BPOM tidak menemukan adanya produk yang mengandung alkohol di lokasi kegiatan,” tegas Daniel.
Lebih lanjut, Daniel mengklaim bahwa kabar viral soal jamu seduhan mengandung alkohol tersebut tidak akurat dan tak sesuai fakta.