Wow Fantastis, Begini Cara Kerja LK21 Mencetak Untung!
Lifestyle
.jpeg)
Pemerintah sulit membendung pengguna situs streaming nonton film ilegal di Indonesia seperti IndoXXI yang popularitasnya terus meroket dalam beberapa tahun belakangan ini.
Selain film, mereka biasanya juga menyediakan konten serial tv drakor dan serial Netflix. Kominfo akhirnya memutuskan untuk melakukan pemblokiran.
Pasca hilangnya IndoXXI di internet, banyak situs-situs lain bermunculan mencoba “menggantikan” posisinya.
Baca Juga: Kenapa Situs LK21 dan Sejenisnya Harus Dihindari? Ini Alasan Sederhananya
Salah satu situs yang terus kucing-kucingan dengan cara ganti domain internet-nya adalah LK21 atau Layar Kaca 21.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo) terus memerangi keberadaan situs-situs ilegal yang melanggar hukum tersebut.
Namun sayangnya, menemukan dan menghukum orang-orang di balik pekerjaan haram ini nampaknya masih terus dilakukan.
Baca Juga: Selain LK21 dan IndoXX21, Ini Daftar Film Situs Ilegal Yang Meraup Cuan Paling Tinggi
Situs seperti LK21 beserta situs-situs lain yang sejenis ternyata menggunakan beberapa cara untuk mengakali hukum itu sendiri. Cara kerja situs-situs tersebut dibuat agak rumit agar terhindar dari jeratan meja hijau.
Berikut ini adalah penjelasan sederhana cara kerja situs streaming film ilegal:
Untuk “mengakali” hukum, situs web streaming tidak melakukan hosting atas isi konten situs web tersebut.
Situs web streaming bekerja seperi mesin pencari untuk tautan film-film yang dapat ditonton lewat situs streaming. Konten tersebut seringnya tertanam (embedded) dari situs web lain.
Ketika penonton situs ilegal menekan “play”, situs web akan mengambil dokumen film yang diminta pengguna ke situs web tersebut.
Konten video film sesungguhnya terdapat di situs web lain, dokumen tersebut di-hosting-kan pada sebuah server yang tidak pernah kita tahu dimana.
Server tersebut kemudian mengalirkan dokumen konten video film ke komputer pengguna lewat situs web streaming seperti IndoXXI dan LK21.
Peranti lunak tertentu akan memproses dokumen kiriman tersebut dan film terputar di komputer pengguna.
Cara kerja tersebut membuat seolah-olah pengelola situs seperti IndoXXI dan LK21 bukanlah sebagai pemilik dokumen film.
Mereka seperti berkata bahwa, “Ini adalah dokumen film-film yang diperoleh secara ilegal namun bisa kamu tonton secara gratis, bukan kami yang menaruh video ini di sini. Jadi, jangan salahkan kami juga kamu nonton film dari dokumen ilegal ini, ya!”
Kondisi ini cukup berhasil “mengakali” hukum karena mereka dapat berkata bukan mereka yang mengunggah film-film itu ke internet.
Padahal, situs web lain tempat dokumen ter-hosting pada kenyataannya juga adalah milik pengelola situs streaming ilegal.
Biasanya amat sulit bagi penegak hukum menemukan orang dibalik situs ilegal tersebut. Oleh karena itulah seringnya hanya terjadi pemblokiran situs namun tidak dibarengi dengan penangkapan pelaku.
Padahal, pelaku di balik situs streaming ilegal ini diancam penjara paling lama 10 tahun dan/atau dena paling banyak Rp 4 miliar menurut UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Ini yang paling penting dalam mengelola situs tersebut yakni bagaimana “Mencetak Duit Miliaran Rupiah.?”
Jerat pidana dapat diberikan karena pelaku mendistribusikan sebuah karya secara tidak sah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.
Situs streaming film ilegal dapat memperoleh keuntungan lewat iklan. Maka jangan heran jika sebuah situs web streaming ilegal selalu dipenuhi oleh iklan-iklan berbagai hal.
Sering kali iklan-iklan tersebut tertera cukup besar dan jelas pada halaman muka situs. Pada beberapa situs streaming lain, iklan diletakan di tengah-tengah video. Atau juga berbentuk pop-up menuju ke situs lain setiap pengguna melakukan klik pada situs.
Hingga saat ini, belum ada studi yang secara spesifik menghitung keuntungan dari situs web streaming video ilegal. Namun, sebuah diskusi di Quora pernah memberikan gambaran perhitungan ihwal keuntungan bagi pemilik situs ilegal ini.
-Jumlah pengunjung = 10 juta orang per tahun
-Jumlah penonton film = 500 ribu orang (5%)
-Iklan dalam satu film = 4
-Keuntungan per iklan = 1 dolar AS
-Keuntungan per film = 4 dolar AS
-Keuntungan dari iklan = 500 ribu x 4 dolar AS
Lewat perhitungan kasar tersebut, dalam satu tahun sebuah situs web streaming ilegal dapat mencetak duit hingga 2 juta dolar AS atau hampir Rp 30 triliun!
Bahkan dengan dikurangi perkiraan pengeluaran yang dibutuhkan, jumlahnya masih fantastis. Diperkirakan untuk pengadaan web, server, hingga karyawan, membutuhkan biaya sekitar 500 ribu dolar AS per tahun.
Artinya suatu situs dapat menghasilkan keutungan bersih sekitar 1,5 juta dolar AS atau hampir Rp 22 triliun setiap tahunnya. Wow fantastis bukan.?