Yenny Wahid Putri Gus Dur Kenang Pertemuan dengan Paus Fransiskus
Pemimpin umat Katolik dunia Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun. Kamerlengo Vatikan Kardinal Kevin Farrell menyampaikan berita sedih tersebut pada tanggal 21 April pagi dalam sebuah pernyataan kepada publik.
Paus Fransiskus bukan hanya sebagai pemimpin agama Katolik. Tetapi juga menjadi pemimpin dunia yang dikenal humanis dan terus menyuarakan perdamaian dunia.
Tak terkecuali bagi masyarakat Indonesia. Paus Fransiskus pernah berkunjung ke Jakarta pada tahun 2024 dan menyapa masyarakat khususnya umat Katolik Indonesia.
Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal, Puan Maharani: Warisan Kasih dan Semangat Perdamaiannya Selalu Hidup
Paus Fransiskus juga mendorong tentang toleransi. Bahkan menyatakan ketertarikannya pada semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika yang menurutnya harus terus dipertahankan.
Salah satu tokoh yang turut mendampingi Paus Fransiskus di Indonesia yaitu putri Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid. Gus Dur juga dikenal sebagai tokoh pluralis Indonesia yang kini perjuangannya tetap dihidupkan oleh Yenny.
Yenny Wahid di media sosialnya mengucapkan turut berduka cita khususnya kepada umat Katolik atas kepergian Paus Fransiskus. Yenny menyebut bahwa Paus Fransiskus merupakan sosok pemimpin yang ia kagumi.
Baca Juga: Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus Selama Masa Berkabung
"Saya berkesempatan bertemu langsung dengan Sri Paus Fransiskus, pertama kali di Vatikan, lalu kembali bertemu saat beliau berkunjung ke Indonesia. Dalam setiap perjumpaan itu, saya menyaksikan sosok pemimpin yang begitu rendah hati, namun kekuatan moralnya terasa begitu besar.
Paus Fransiskus mengajarkan bahwa perdamaian bukan sekadar cita-cita, tetapi panggilan hidup yang lahir dari kasih sayang dan kepedulian. Beliau gigih membela kaum miskin, menjunjung tinggi dialog lintas iman, dan menyerukan kepedulian terhadap bumi kita yang terluka.
Di tengah dunia yang sering terbelah oleh prasangka dan ketakutan, beliau hadir sebagai pengingat bahwa iman seharusnya menyatukan, bukan memisahkan. Bahwa kasih—yang inklusif, tanpa syarat, dan berani—adalah cerminan sejati dari keilahian.
Selamat jalan, Bapa Suci. Warisan nilai dan teladanmu akan terus hidup dalam hati kami," tulis Direktur Wahid Institute tersebut.
Yenny Wahid menjadi salah satu tokoh yang bertemu Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Ada juga Sinta Nuriyah Wahid, istri Gus Dur sekaligus ibu dari Yenny Wahid tersebut melakukan dialog bersama Paus Fransiskus.