Yudha Keling Menikah, Mahar Saham GOTO Rp89 Juta Jadi Sorotan
Komedian sekaligus kreator konten Yudha Ramadhan, yang dikenal dengan nama Yudha Keling, resmi menikah dengan sang kekasih, Fadhilah Eryanda. Prosesi akad nikah digelar khidmat di Hotel Grand Savero, Bogor, pada Sabtu (13/12/2025).
Mahar Tak Biasa: Saham GOTO Jadi Simbol Pernikahan
Dalam momen sakral tersebut, Yudha menyerahkan mas kawin berupa saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebanyak 1.412.025 lembar saham.
Pemilihan saham teknologi sebagai mahar langsung mencuri perhatian publik karena dinilai unik dan merepresentasikan gaya hidup modern, khususnya di kalangan generasi muda.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (19/12/2025), harga saham GOTO berada di level Rp65 per lembar. Dengan demikian, nilai ekonomi mahar tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp89 juta.
Bukan Beli Mendadak, Saham Sudah Lama Disimpan
Menariknya, saham GOTO yang dijadikan mahar bukan dibeli secara mendadak menjelang pernikahan. Aset tersebut merupakan bagian dari portofolio investasi pribadi Yudha yang telah lama ia simpan dan kelola melalui akun efek Indo Premier Sekuritas (IPOT).
Yudha juga secara terbuka mengungkapkan bahwa saham tersebut saat diserahkan masih berada dalam kondisi floating loss atau kerugian yang belum direalisasikan.
Namun, bagi Yudha, kondisi tersebut justru memiliki makna filosofis yang dalam.
"Tagline GOTO, Go Far Go Together, sangat relevan. Dalam investasi ada naik dan turun, sama seperti pernikahan. Saham ini sudah lama ada di portofolio saya, meskipun masih floating loss, tapi maknanya jelas: perjalanan panjang dijalani bersama," ujar Yudha melalui akun Instagram pribadinya, dikutip Jumat (19/12/2025).
Cerminan Pola Pikir Investor Muda
Yudha Keling menikah dengan mahar saham (Instagram)
Keputusan Yudha menggunakan saham sebagai mahar dinilai mencerminkan pergeseran pola pikir investor ritel Indonesia, khususnya dari kalangan generasi muda.
Saham tidak lagi dipandang semata sebagai instrumen untuk mengejar keuntungan jangka pendek, melainkan sebagai aset jangka panjang yang memiliki nilai filosofis dan emosional.
Instrumen pasar modal dan platform investasi digital pun kini semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, bahkan terlibat dalam momen personal yang sakral seperti pernikahan.
Fadhilah Eryanda yang berprofesi sebagai praktisi psikologi sekaligus investor, mengaku memahami sepenuhnya makna di balik mahar tersebut.
“Yang terpenting bukan soal naik atau turun, tapi kesiapan menjalani prosesnya bersama,” tutup Fadhilah.