1 Orang Tewas dan 38 Lainnya Terluka Akibat Demo: Pemprov DKI Tanggung Biaya Perawatan

Aksi demonstrasi yang berlangsung di Jakarta Kamis (28/8/2025) kemarin mengakibatkan 38 orang luka dan satu driver ojol tewas akibat dilindas mobil Brimob.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkap korban luka-luka itu tercatat menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Baca Juga: LPIB Sumut Minta Kajatisu Tersangkakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumut
Sementara korban meninggal adalah Affan Kurniawan, ojek online (ojol) yang tewas terlindas mobil taktis Brimob Polri.
Beri Bantuan Penuh Kepada Keluarga Korban yang Tewas
Gubernur DKI Pramono Anung. [Instagram]
Baca Juga: Gegara Harga Minyak, Pendemo Teriaki Pejabat Kemendag Badut
Pemprov DKI memberikan bantuan penuh kepada keluarga korban, mulai dari proses pemulangan jenazah hingga pemakaman.
"Kami berkomitmen untuk membantu sepenuhnya agar keluarga tidak terbebani. Pemulasaran dan pemakaman akan kami fasilitasi dengan sebaik-baiknya," kata Gubernur DKI Pramono Anung melalui keterangan resminya, kemarin.
Pramono juga menyebut Pemprov DKI menanggung penuh biaya perawatan setiap pasien luka-luka.
Daftar Lokasi 38 pasien Luka-luka Berdasarkan Data Dinkes DKI Jakarta:
RSCM: 1 orang
RS Pelni: 12 orang
RSPP: 8 orang
RS Bhakti Mulia: 5 orang
RS Budi Kemuliaan: 2 orang
RS Patria IKKT: 1 orang
RSAL Mintohardjo: 5 orang
RS Eka Permata Hijau: 1 orang
RSUD Tarakan: 1 orang
RSKD Duren Sawit: 2 orang
Ajak Seluruh Pihak Jaga Kondusifitas Ibu Kota
Ribuan driver ojol kepung Mako Brimob Kwitang Jakarta usai insiden tewasnya drivel Ojol dilindas mobil Brimob. [Instagram]
Sementara itu, pemakaman Affan akan dilakukan hari ini, Jumat (29/8) di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Sekitar 1.000 ojol bakal mengantar jenazah ke pemakaman.
Pada pagi ini sejumlah massa masih berkumpul di area Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, sejak semalam.
Anggota Polri terus berupaya menahan massa dengan menembakkan gas air mata ke kerumunan.
Pramono mengajak seluruh pihak menjaga situasi ibu kota tetap aman dan kondusif.
"Kami berharap semua pihak dapat menahan diri dan mengutamakan penyelesaian dengan cara yang damai. Jakarta adalah rumah kita bersama, dan kita harus menjaganya agar tetap harmonis dan tertib," katanya.