6 Faktor Orang Indonesia Urungkan Niat Beli Mobil Listrik
Otomotif

Mayoritas orang Indonesia membeli mobil listrik atau kendaraan listrik (electric vehicle/EV) utamanya bukan karena teknologi, desain ataupun efisiensi.
Melainkan karena peduli dengan lingkungan. Hal ini berdasarkan hasil studi Populix yang dirilis Juli 2025.
Survei online yang dilakukan Populix berjudul "Electric Vehicles in Indonesia: Consumer Insights and Market Dynamics".
Baca Juga: GAC Klaim Mobil Listrik Aion UT Bisa Hemat Biaya Operasional sampai 80 Persen
Hasilnya, 67 persen responden mengungkap alasan utama membeli mobil listrik karena bebas polusi udara.
Kemudian, 60 persen karena bebas polusi suara (suara mesin yang senyap), 54 persen karena dampaknya pada lingkungan yang positif.
Hasil riset tersebut juga mengungkapkan sejumlah faktor yang membuat orang Indonesia mengurungkan niat membeli mobil listrik, yakni sebagai berikut:
Baca Juga: Cara Aman Terobos Banjir dengan Mobil Listrik
1. Bengkel Resmi
Kendaraan listrik. [Ist]Faktor utama penyebab konsumen belum berniat membeli mobil listrik disebabkan ketersediaan bengkel resmi.
"Terkait bengkel resmi, ini masih jadi perhatian karena jarak antara satu diler ke diler yang lain itu masih terlalu jauh jangkanya menurut mereka,” ujar Associate Head of Research for Automotive Populix Susan Adi Putra, Selasa (1/6) malam.
2. Lokasi SPKLU
SPKLU Tol Cipali. [Ist]Lokasi pengisian ulang baterai yang masih sedikit dan jauh turut menjadi faktor konsumen Indonesia urung membeli mobil listrik.
"Kenapa untuk orang-orang yang masih menahan untuk beli mobil listrik yang pertama adalah terkait sama keberadaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), infrastruktur ini sangat penting," tutur Adi.
3. Kapasitas Baterai
Pengisian baterai mobil listrik. [Ist]Sebanyak 52 persen responden menyebut kapasitas baterai juga menjadi salah satu pertimbangan signifikan bagi calon konsumen.
Kapasitas baterai berpengaruh pada jarak tempuh yang mampu ditempuh mobil listrik dalam satu kali pengisian daya.
4. Harga Mobil Listrik
Mobil listrik Wuling. (Wuling Motors)Meski saat ini harga mobil listrik sudah mulai kompetitif dibandingkan mobil ICE, harga masih menjadi faktor penghambat (47 persen) konsumen untuk meminang mobil listrik.
5. Waktu Pengisian Baterai
Pengisian baterai mobil listrik. [Ist]Sebanyak 43 persen responden menilai pengisian baterai membutuhkan waktu yang lama dibandingkan mobil berbahan bakar minyak yang hanya membutuhkan beberapa menit di SPBU.
6. Subsidi atau Insentif Kecil
Mobil listrik Xiaomi SU7. [Ist]Riset Populix juga menemukan bahwa 29 persen konsumen masih beranggapan bahwa subsidi atau insentif yang diberikan pemerintah terhadap mobil listrik masih relatif kecil.
"Insentif dari pemerintah ini juga mendukung mereka untuk beli akhirnya, ini sangat memengaruhi mereka," kata Adi.