8 Penemuan Astronomi yang Mengguncang Dunia Sepanjang 2025, Apa Saja?
Menjelang berakhirnya tahun 2025 dan memasuki 2026, dunia sains mencatat begitu banyak peristiwa penting yang memperluas pemahaman manusia tentang alam semesta. Salah satu bidang yang paling sarat kejutan adalah astronomi, dengan sederet temuan yang mengubah cara kita memandang ruang angkasa.
Sepanjang 12 bulan terakhir, para ilmuwan menemukan bukti paling kuat sejauh ini tentang kemungkinan kehidupan purba di Mars, mendeteksi komet antarbintang langka yang melesat melewati Tata Surya, hingga memperoleh petunjuk baru tentang sifat misterius energi gelap yang mengatur ekspansi alam semesta.
Dari kelahiran lubang hitam supermasif di awal kosmos hingga cahaya pertama Observatorium Vera C. Rubin, dikutip Space, berikut delapan penemuan astronomi paling spektakuler yang mewarnai tahun 2025:
Baca Juga: Teleskop James Webb Temukan “Black Hole†Terjauh di Alam Semesta
1. Komet Antarbintang 3I/ATLAS
Gambar Komet 31atlas [Nasa Gov]Komet 3I/ATLAS menjadi objek antarbintang ketiga yang pernah terdeteksi melintas di Tata Surya dan ditemukan pada 1 Juli 2025 oleh sistem ATLAS di Chile. Lintasannya yang hiperbolik dan kecepatannya mencapai 58 kilometer per detik menunjukkan bahwa komet ini berasal dari luar sistem bintang Matahari. Analisis kimia memperlihatkan komposisi yang mirip dengan komet Tata Surya, meski memiliki rasio karbon dioksida dan kandungan nikel yang sedikit berbeda.
2. Kelahiran Lubang Hitam Supermasif
Baca Juga: Kamis Malam Ini Bakal Ada Penampakan Fenomena <i>Blue Moon</i>
Pengamatan Teleskop Luar Angkasa James Webb mengungkap objek misterius yang dikenal sebagai “little red dots” di alam semesta awal. Pada 2025, para astronom menyimpulkan bahwa objek tersebut merupakan lubang hitam supermasif yang sedang terbentuk di dalam awan gas raksasa. Temuan ini memberikan penjelasan baru tentang bagaimana lubang hitam raksasa dapat muncul sangat cepat setelah Dentuman Besar.
3. Energi Gelap yang Melemah
Data terbaru dari Dark Energy Spectroscopic Instrument menunjukkan bahwa energi gelap mungkin tidak bersifat konstan seperti yang selama ini diyakini. Hasil pemetaan alam semesta mengindikasikan bahwa kekuatan energi gelap mulai melemah sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Jika terbukti benar, temuan ini berpotensi mengubah pemahaman manusia tentang evolusi dan masa depan alam semesta.
4. Tahun Penemuan Biosignature
Rover Perseverance menemukan pola “leopard spots” di kawah Jezero, Mars, yang diduga terbentuk melalui proses biologis purba. Selain itu, molekul organik juga terdeteksi dalam sedimen batuan, memperkuat kemungkinan adanya kehidupan mikroba miliaran tahun lalu. Di luar Tata Surya, indikasi gas dimethyl sulfide pada eksoplanet K2-18b turut memicu perdebatan tentang kehidupan di planet lain.
5. Tetangga Eksoplanet Baru
Astronom mengonfirmasi keberadaan empat eksoplanet kecil yang mengorbit Bintang Barnard, salah satu bintang terdekat dari Matahari. Planet-planet tersebut berbatu dan berukuran lebih kecil dari Bumi, meski tidak berada di zona laik huni. Selain itu, kandidat planet gas raksasa juga terdeteksi mengorbit Alpha Centauri A menggunakan pengamatan JWST.
6. Masa Depan Galaksi Bima Sakti dan Andromeda
Ilustrasi Galaksi. (Ftnews-Meta Ai)Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tabrakan antara Galaksi Bima Sakti dan Andromeda tidak lagi dianggap pasti. Simulasi memperhitungkan pengaruh gravitasi Galaksi Awan Magellan Besar dan Galaksi Triangulum terhadap lintasan keduanya. Hasilnya, peluang kedua galaksi bertabrakan atau saling melewati kini dinilai sama besar.
7. Lubang Hitam Terbesar yang Pernah Diukur
Para ilmuwan melaporkan penemuan lubang hitam dengan massa sekitar 36 miliar kali Matahari di pusat galaksi Cosmic Horseshoe. Massa tersebut diukur secara langsung melalui pergerakan bintang-bintang di sekitarnya, sehingga lebih akurat dibanding klaim sebelumnya. Jika dikonfirmasi lebih lanjut, objek ini akan menjadi lubang hitam terbesar yang pernah tercatat.
8. Cahaya Pertama Observatorium Vera C. Rubin
Observatorium Vera C. Rubin resmi melihat cahaya pertamanya pada 2025 setelah puluhan tahun perencanaan dan pembangunan. Dengan kamera 3,2 gigapiksel terbesar di dunia, teleskop ini dirancang untuk melakukan survei langit berskala besar. Proyek Legacy Survey of Space and Time diharapkan menghasilkan puluhan petabita data dan membuka era baru penemuan astronomi.