Abidzar Dihujat dan Terancam Diboikot karena Tak Nonton A Business Proposal, Kini Minta Maaf

Abidzar Al Ghifari bikin penggemar A Business Proposal kecewa gara-gara anak dari pasangan Umi Pipik dan mendiang Ustaz Jefri Al Bukhori itu mengucapkan kata-kata kontroversial.

Awalnya, Abidzar Al Ghifari menjawab pertanyaan di jumpa pers film A Business Proposal pada 13 Januari 2025 di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Iya, gue sempat nonton episode satu cuma memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang akan gue buat sendiri bersama director gitu," kata Abidzar Al Ghifari.

Baca Juga: Biodata dan Agama Abidzar Al Ghifari

Pernyataaan Abidzar Al Ghifari meminta maaf. (Instagram @abidzar73)

Alasannya, kata Abidzar Al Ghifari, ia tak mau menjadi tokoh utama yang sama dengan versi Korea.

"Jadi ya balik lagi ke yang gue bilang Indonesia kita punya karakter masing-masing dan ini hasil adaptasi juga, jadi ini adalah utama," kata dia.

Kemudian, ucapan Abidzar Al Ghifari viral di media sosial X pada 23 Januari.

Baca Juga: Rumah Untuk Alie, Kisah Sedih Anak Korban Bullying yang Berharap Cinta Keluarganya

Banyak netizen yang kemudian menghujat Abidzar di kolom komentar akun Instagram pribadinya.

"Si paling bikin karakter sendiri," tulis netizen.

"Yeosop aja meranin karakter kang tae moo sesuai sama karakter di webtoon nya, dia malah mau bikin karakter sendiri," tulis lainnya.

"Better g usah di tonton guys, pasti film nya bakal jauh dr ekspektasi kalian," sambung netizen.

"Artis indo ini perlu bgt belajar etika yah minimal jaga image biar gak blunder begini. Perlu ditekankan lagi management nya supaya artis"nya kalo kasih statement gak merugikan pihak lain. Abidzar lu beban bgt merugikan semua pihak asli. Gw kalo jdi sutradara gw ganti sm aktor lain yang lebih professional," sahut netizen.

"SKIPP YA GW, gondok banget sumpah," tulis lainnya.

Alih-alih meminta maaf usai dihujat netizen, Abidzar Al Ghifari malah teguh pada pendiriannya.

"Kayaknya gue yang paling aktif untuk baca komen deh. Nggak ada yang gue inget sih. Ngapain juga diinget-inget, mereka juga nggak bakal diundang nanti (saat) premiere," jawab Abidzar.

Falcon Pictures menyampaikan surat terbuka. (Instagram @falconpictures)

"Saya meminta maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan dan ucapan saya yang salah.

Terima kasih buat kalian semua sudah memberikan saya pelajaran yang sangat berharga

Hal ini menjadi pembelajaran yang besar untuk saya dalam berproses menjadi seseorang yang dewasa dan bijaksana. Abidzar,"

Tak cuma Abidzar Al Ghifari yang meminta maaf, Falcon Pictures sebagai rumah produksi pun meminta maaf yang disampaikan lewat Instagram.

"Kepada Pencinta Cerita A Business Proposal & The Office Blind Date. Webtoon ini kami adaptasi karena kecintaan kami terhadap ceritanya, baik dalam versi webtoon dan serial.

Oleh karena itu, kami berhati-hati dalam prosesnya. Hasil adaptasi ini adalah hasil kerja dan usaha lebih dari 100 orang kru dan 20 seniman, muda dan senior, termasuk Eyang Slamet Rahardjo, Pakde Indro Warkop dan mbak Indy Barends - yang mengerjakan cerita ini dengan hati - dan sangat hati-hati.

Dalam prosesnya, setiap hari mereka ke lokasi syuting dengan mindset: memberikan penampilan dan usaha terbaik untuk merayakan cerita ini.

Hasilnya adalah cerita romantic-comedy yang menghormati cerita asti, juga lucu, hangat, meng-indonesia dan menyentuh isu sosial terkini di masyarakat kita.

Berita mengenai cast yang tidak menyaksikan serialnya terlebih dahulu, bukan berakar kesombongan, tapi berakar dari pemilihan pendekatan akting.

Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara, valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita. Ada yang ingin memiliki referensi, ada yang memilih untuk berpegang pada skrip dan memberikan interpretasi sendiri.

Semua cara, sama-sama diawali dengan niat memberikan yang terbaik untuk hasilnya. Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat.

Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati. Juga kami pastikan lebih dari 100 orang kru dan 20 seniman yang terlibat dalam film ini bekerja dengan niat yang baik, dan memberikan usaha terbaik mereka," tulis Falcon Pictures.