Adaptasi Film Thailand 'Shutter' Versi Indonesia Angkat Isu Keadilan di Dunia Kampus
Rumah produksi Falcon Pictures kembali menghadirkan film terbarunya berjudul Shutter, yang diadaptasi dari film legendaris asal Thailand karya Banjong Pisanthanakun.
Meski diangkat dari kisah lama, versi terbaru Shutter ini tak hanya menyajikan kengerian dan misteri, tetapi juga menyelipkan pesan sosial yang kuat terutama soal bullying dan keberanian untuk bersuara.
Produser Falcon Pictures, Frederica, mengungkapkan bahwa Shutter bukan sekadar film horor penuh ketegangan, melainkan juga menghadirkan dua lapisan pengalaman bagi penontonnya.
Baca Juga: Ogah Operasi Plastik, Anya Geraldine Menyesal Pernah Botox Wajah
“Di permukaannya ini adalah film horor mencekam. Tapi di balik itu, Shutter menyimpan pesan tentang keadilan dan keberanian untuk bersuara. Kami ingin penonton bukan hanya takut, tapi juga tersentuh dan berpikir,” ujar Frederica dalam konferensi pers Gala Premiere film Shutter di Plaza Indonesia XXI, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).
Vino G. Bastian: Teror Terbesar Datang dari Rasa Bersalah
Konferensi pers Gala Premiere film Shutter di Plaza Indonesia XXI, Jakarta Pusat, Jumat (24/10) [FTNews/Selvianus Kopong Basar]Aktor Vino G. Bastian, yang memerankan karakter Darwin, mengaku perannya kali ini mengguncang secara emosional. Dalam film tersebut, Darwin digambarkan sebagai seorang fotografer muda yang hidupnya berubah setelah sebuah kecelakaan tragis bersama kekasihnya, Pia (diperankan oleh Anya Geraldine).
“Darwin ini karakter yang hidup dalam kebohongan. Ketika rahasia masa lalunya terungkap, penonton akan sadar bahwa teror terbesar justru datang dari rasa bersalah,” ungkap Vino.
Baca Juga: Film Komedi “Alibii.com” Tayang 12 Juli di Vidio, Debut Akting Lyodra Ginting Curi Perhatian
Menurutnya, bermain di film ini seperti masuk ke dunia gelap yang tidak hanya menakutkan secara fisik, tetapi juga merefleksikan realitas sosial terutama soal penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakadilan yang sering terjadi di masyarakat.
Anya Geraldine: Pia Melawan Ketidakadilan
Konferensi pers Gala Premiere film Shutter di Plaza Indonesia XXI, Jakarta Pusat, Jumat (24/10) [FTNews/Selvianus Kopong Basar]Anya Geraldine, yang berperan sebagai Pia, mengaku kagum pada karakter yang ia mainkan. Pia digambarkan sebagai sosok perempuan kuat yang berani menghadapi ketidakadilan meski awalnya diteror oleh berbagai kejadian misterius.
“Pia adalah karakter yang berani. Dia mewakili suara perempuan yang tidak tinggal diam saat menghadapi ketidakadilan,” ujar Anya.
Ia menambahkan, “Buat aku pribadi, pesan film ini penting banget tentang bagaimana kampus atau ruang mana pun seharusnya aman buat semua orang. Pia bukan hanya kekasih Darwin, tapi juga simbol kekuatan dan empati.”
Selain Vino dan Anya, Shutter juga dibintangi oleh Niken Anjani, Donny Alamsyah, Dewi Gita, Michelle Tahalea, Nugie, serta sejumlah aktor lainnya.
Kisah Kelam di Balik Lensa Kamera
Film Shutter berpusat pada kisah Darwin, seorang fotografer muda yang hidupnya berubah setelah kecelakaan tragis di malam hari bersama Pia. Di jalan yang sepi itu, mereka menabrak seorang wanita misterius kejadian yang menjadi awal dari mimpi buruk tanpa akhir.
Tak lama kemudian, Darwin mulai melihat sosok ganjil dalam hasil foto-fotonya. Bayangan perempuan yang sama terus muncul, menatap dari balik kegelapan.
Pia kemudian menemukan fakta mengejutkan bahwa sosok tersebut bukan sekadar roh penasaran, melainkan korban dari kejahatan masa lalu yang berhubungan dengan pelecehan seksual dan penyalahgunaan kekuasaan di lingkungan kampus.
Teror yang mereka alami bukan hanya datang dari dunia gaib, tetapi juga dari rasa bersalah, kebungkaman korban, dan ketidakadilan yang belum ditegakkan.
Film horor Shutter dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 30 Oktober 2025 mendatang.