AI Dapat Melakukan Koding, Polemik Besar Bagi Para Programmer

FTNews - Sebuah perusahaan teknologi bernama Cognition Labs meluncurkan produk terbaru milik mereka pada, Selasa (12/3). Sebuah program artificial intelligence (AI) bernama Devin, mereka luncurkan untuk membantu pekerjaan manusia dalam melakukan pemrograman.

Alih-alih untuk membantu pekerjaan manusia, namun banyak netizen yang tidak suka dengan adanya AI ini. Mereka menganggap bahwa program ini dapat mempersempit lapangan pekerjaan manusia dalam bidang pemrograman.

“Tidak tahu apakah ini (dapat) menggantikan developer perangkat lunak dalam beberapa tahun, tetapi makan siang gratis sudah hilang,” ujar seorang netizen X saat me-repost unggahan Cognition Labs tentang Devin.

Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening

“Hari-hari kelulusan dari 8 minggu bootcamp di mana Anda mempelajari React, lalu mendapatkan pekerjaan dengan gaji $200k sudah usai. Siap-siaplah untuk belajar lebih dalam. Ekspertis memandu AI untuk mendapatkan hasil yang baik menjadi nilai tambahan,” lanjutnya.

[embed]https://twitter.com/AdamRackis/status/1767596060803727371[/embed]

Selain itu, terdapat juga seorang netizen yang merasa dirinya sudah tergantikan oleh mesin sebelum ia mendapatkan keahlian dan gelar.

Baca Juga: AI Bisa Jadi <i>Super Human,</i> Manusia Perlu Persiapkan Diri

“rip untuk saya, digantikan oleh mesin sebelum mendapatkan keahlian dan gelar,” tulis akun @Plaza*****.

Memang, CEO Cognition Labs, Scott Wu, juga telah menjelaskan bahwa pengguna Devin dapat melakukan apa yang selayaknya manusia dapat lakukan.

Ia menunjukkan bahwa pengguna Devin dapat melihat command line, code editor, dan workflow dari AI tersebut. Mulai dari berbagai langkah untuk menyelesaikan pengkodean, hingga tugas penelitian data.

Selain itu, Devin dapat “mempelajari” teknologi yang tidak familiar bagi mereka. Tidak hanya itu, AI ini dapat membangun aplikasi secara end to end.

Bahkan, mereka juga dapat mendeteksi dan memperbaiki bugs dalam codebases. Masih banyak lagi hal lainnya yang AI ini dapat lakukan.

Hal-hal seperti ini, membuat jasa para programmer merasa tersaingi, bahkan dapat menjadi tidak laku lagi akibat teknologi ini.