Banjir Rob Masih Merendam Permukiman di Muara Angke, Aktivitas Warga Terhambat
Nasional

Kembali lagi, banjir rob atau banjir yang diakibatkan oleh menaiknya air laut merendam sejumlah permukiman di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.
Berdasarkan pantauan di lokasi banjir rob Muara Angke, Rabu (20/11), saat ini ketinggian air sudah mulai surut.
Sebelumnya ketinggian air mencapai sekitar 50-60 sentimeter, tapi saat ini hanya sekitaran 20 sentimeter.
Baca Juga: Bayi Perempuan Dibuang di Koja Jakut Pertama Kali Ditemukan Tukang Jamu
Banjir yang menggenangi wilayah pelabuhan Muara Angke menyebabkan sejumlah masyarakat terkena imbas yang ingin menuju ke pelabuhan.
Terlihat, para masyarakat yang ingin beraktifitas menuju ke pelabuhan harus menggunakan transportasi umum becak motor.
Tak hanya itu, sejumlah anak sekolah yang bertinggal di Muara Angke juga ikut terdampat. Para pelajar itu harus rela menenteng sepatunya hingga menaikkan rok atau celananya menerjang banjir rob saat ingin pulang ke rumahnya.
Baca Juga: Diduga Akan Tawuran di Waduk Pluit Jakut, Polisi Ciduk 12 Pemuda
Wajib diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini potensi banjir pesisir, atau rob akibat fenomena Supermoon di sejumlah perairan Indonesia periode 13 hingga 26 November 2024 mendatang.
“Adanya fenomena Supermoon pada tanggal 16 November 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum. Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir atau rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia,” ungkap Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo dalam keterangan resminya, Rabu (13/11).
Sejumlah wilayah pesisir yang berpotensi mengalami banjir rob diantaranya Pesisir Kepulauan Riau, Pesisir Sumatera Barat, Pesisir Lampung, Pesisir Banten, Pesisir Jakarta, Pesisir utara Jawa Tengah, Pesisir Jawa Timur, Pesisir Nusa Tenggara Timur, Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Timur, Pesisir Papua.