Akar Masalah Munculnya Petisi Batalkan Pelaksanaan TKA, Ini Kata Siswa SMA
Dilihat dari situs change.org akar masalah dari munculnya petisi ini adalah banyak siswa yang akan menghadapi TKA 2025, merasakan tekanan dan mendengarkan yang mendalam.
"Sistem baru ini tidak hanya menambah tekanan pada kami, tetapi juga mempermainkan masa depan pendidikan kami," tulis siswa.
“Di sekolah saya sendiri, kami menggunakan Kurikulum Merdeka, yang pada akhirnya memberikan banyak sekali dampak negatif di sisi murid. Kemudian, tiba-tiba TKA diadakan. Hal ini menyulitkan kami untuk merasakan stabilitas dan kepastian atas pendidikan yang seharusnya memberi arah yang jelas,” sambungnya.
Disampaikan bahwa pelaksanaan TKA 2025 menimbulkan banyak masalah, termasuk pengesahan yang tiba-tiba tanpa pemberitahuan yang memadai untuk tingkat SMA.
Ilustrasi siswa SMA. [Istimewa]
“Seakan-akan tidak ada pertimbangan serius terhadap dampak signifikan bagi kami para siswa,” katanya.
Selain itu, penetapan kisi-kisi yang terlambat menyulitkan siswa dalam melakukan persiapan yang optimal. TKA untuk jenjang SMA pertama kali dikabarkan dan diresmikan pada 8 Juni 2025.
Peraturan ini diundangkan pada 3 Juni 2025 dan bertujuan untuk menjamin bahwa semua siswa, baik dari jalur formal, nonformal, maupun informal, memiliki kesempatan yang setara untuk dinilai secara tujuan dan terstandar (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi).
Kemudian, menurut dokumen "Salinan Perkaban Nomor 45 Tahun 2025 tentang Kerangka Asesmen TKA SMA/MA dan SMK/MAK," tanggal penetapannya adalah 14 Juli 2025.
Dari tanggal 14 Juli hingga 3 November, para guru dan murid hanya memiliki waktu tersisa 112 hari alias sekitar 3,5 bulan. Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Kemendikdasmen bahkan baru memulai pelaksanaan Simulasi TKA Online untuk jenjang SMA/MA/SMK/MAK dan sederajat secara resmi pada tanggal 6 Oktober 2025.
“Para guru bimbel memang sudah berusaha membuat perkiraan soal mulai dari bulan Juli setelah kisi-kisi dibagikan, tetapi perkiraan soal tersebut sama sekali tidak akurat bahkan jika hanya dibandingkan dengan perkiraan soal dari Pusmendik,” ungkap siswa.
Hasilnya, perkiraan soal baru dirancang kembali oleh para guru setelah Simulasi TKA Online pertama.
"Bayangkan, singkatnya waktu kami untuk bersiap. Waktu persiapan yang sangat singkat akibat jadwal kelas 12 yang padat hanya menambah tantangan yang kami hadapi," imbuhnya.