Alfamart dan Matahari Gugur, Ada Apa dengan Ekonomi Indonesia?

Ekonomi Bisnis

Rabu, 18 Desember 2024 | 19:53 WIB
Alfamart dan Matahari Gugur, Ada Apa dengan Ekonomi Indonesia?
Corporate Affairs Directors AMRT, Solihin mengatakan banyaknya gerai Alfamart yang tutup karena biaya sewa yang naik. Foto: Ist)

Industri ritel Indonesia kembali diguncang kabar mengejutkan di mana dua pemain besar yaitu Matahari dan Alfamart secara resmi mengumumkan penutupan beberapa gerainya.

rb-1

Keputusan ini dilakukan dikarenakan penurunan kinerja yang signifikan dan perubahan drastis dalam perilaku konsumen, terutama terkait daya beli masyarakat.

Baca Juga: Lantaran Murah, Minyak Goreng jadi Barang Langka

rb-3

Terbaru misalnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mengumumkan penutupan sekitar 400 gerai Alfamart sepanjang tahun ini. Pasalnya, sejumlah gerai mengalami kerugian, salah satunya disebabkan oleh kenaikan biaya sewa yang signifikan.

Baca Juga: Imbas dari Badai PHK, Matahari Bakal Menutup 8 Gerai Karena Daya Beli Masyarakat yang Makin Menurun

Corporate Affairs Directors AMRT, Solihin menjelaskan bahwa penutupan gerai merupakan langkah yang sulit, tapi perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan.

Penampakan gerai Alfamart yang tutup. (Foto: Ist)

“Kami terus melakukan evaluasi terhadap kinerja setiap gerai. Penutupan ini bertujuan untuk lebih fokus pada gerai-gerai yang memiliki potensi pertumbuhan lebih baik,” tutur Solihin, dikutip Rabu (18/12).

Biang kerok dari penutupan gerai ini juga dikarenakan ada pemilik tempat yang tidak memperpanjang sewa karena hendak beralih ke sektor usaha lain.

Walaupun banyak gerai yang tutup, Solihin mengatakan AMRT juga melakukan ekspansi bisnis dengan membuka gerai baru di beberapa tempat. Solihin mengklaim, gerai yang buka nantinya jauh lebih banyak, dibandingkan dengan yang sudah tutup.

“Banyk yang buka daripada yang tutup. Gerai tutup karena biaya sewa yang naik,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengumumkan penutupan 13 gerainya sebagai bagian dari upaya optimalisasi kinerja perusahaan pada tahun ini. Pihaknya saat ini mengaku sedang memantau kinerja 20 toko yang berpotensi untuk ditutup.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Matahari harus melakukan penyesuaian selektif terkait portofolio gerai. Hal ini termasuk pengembangan daftar gerai baru potensial, di samping pengurangan jumlah gerai dengan performa yang berkinerja rendah.

Penampakan gerai Matahari Department Store yang tutup. (Foto: Ist)

“Saat ini, Matahari sedang memantau kinerja 20 gerai yang ada dalam watchlist dan berencana menutup 13 gerai tahun ini,” ujar pihak LPPF.

Selain itu, Matahari merencanakan renovasi beberapa gerai yang strategis. Saat ini sedang berjalan, diikuti kriteria metrik kinerja yang telah disempurnakan. Per 30 September 2024 perusahaan mengoperasikan sebanyak 147 gerai.

Di mana sebanyak 28 gerai berpotensi di Sumatera, 84 gerai di Pulau Jawa, 29 gerai di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Ditambah lagi 6 gerai di lokasi lainnya.

Tag Alfamart Matahari Department Store Solihin

Terkini