Amonium Nitrat Sitaan Meledak di Mako Ditpolairud Polda Sulteng

Forumterkininews.id, Jakarta - Amonium nitrat barang bukti sitaan meledak di Markas Komando Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara pada Kamis, (8/9).

Direktur Polairud Polda Sultra Kombes Pol Suryo Aji mengatakan, puluhan jerigen berisi amonium nitrat yang meledak merupakan barang bukti kasus pidana. Dimana kasusnya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Kendari karena telah masuk tahap II

"Betul terjadi (ledakan) pukul 04.15 WITA, statusnya ini barang bukti sudah kita limpahkan ke kejaksaan tahap II. Oleh karena mereka (kejaksaan) tidak punya gudang untuk penyimpanan, itu mereka titipkan ke kita," katanya.

Baca Juga: Tiga Catatan Dirlantas Terkait Pelaksanaan HBKB Perdana

Suryo menjelaskan barang bukti amonium nitrat tersebut seharusnya dititipkan ke Rumah Penyimpanan dan Barang Sitaan Negara (Rupbasan) Kendari karena telah masuk tahap II. Namun, Rupbasan Kendari menolak untuk menerima barang bukti tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Ditpolairud Polda Sultra berinisiatif membuat gudang khusus untuk mengamankan barang bukti tersebut sembari menunggu keputusan persidangan kasus tersebut.

"Oleh karena kejaksaan tidak mau menyimpan, dikembalikan lagi, dititipkan ke kita ke Polairud. Rupbasan tidak mau menerima titipan barang-barang seperti ini. Ketika mereka tidak mau menerima barang ini, kami buatlah gudang khusus barang bukti," jelas Suryo.

Baca Juga: Lecehkan Anak Berkebutuhan Khusus, Lelaki Paruh Baya Ini Diringkus Polisi

Mengenai penyebab meledaknya puluhan jerigen berisi amonium nitrat yang merupakan bahan membuat bom ikan, Suryo mengatakan belum mengetahui. Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari Tim Inafis Polda Sultra.

"Barang bukti yang baru kita data ini ada sekitar 30 jerigen. Personel juga masih menghitung sambil bersama-sama Inafis sekaligus untuk bisa menyimpulkan apa penyebabnya. Saya nggak berani menduga-duga, mengira-ngira, biar dari Inafis yang punya kewenangan," kata Suryo dilansir Antara.