Apa Arti Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus yang Ditujukan Pada Tempo?
Hukum

Media Tempo beberapa waktu lalu menerima teror berupa kiriman kepala babi dan enam bagkai tikus.
Kiriman kepala babi dan bangkai tikus pada Tempo tersebut diduga merupakan teror kepada insan pers di Indonesia.
Hingga kini belum diketahui siapa pengirim paket berisikan kepala babi dan bangkai tikus tersebut pada Tempo.
Baca Juga: Kecam Aksi Teror Kepala Babi Terhadap Jurnalis Tempo, Dewan Pers: Usut Tuntas Pelakunya
Dugaan teror terhadap Tempo tersebut memunculkan tanda tanya, mengapa pelaku memilih kepala babi dan bangkai tikus?
Kriminolog dari Universitas Bhayangkara, Edi Hasibuan mengatakan, kiriman paket berisi kepala babi dan bangkat tersebut jelas sebuah ancaman untuk Tempo.
Hal itu disampaikan Edi Hasibuan ketika diwawancara oleh salah satu televisi swasta beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Paradoks Insan Pers Sebagai Penjaga Pilar Keempat Demokrasi
“Ini sebuah ancaman bagi Tempo, 'Kalau masih macam-macam, saya juga akan bisa bikin seperti kepala babi ini,' kira-kira seperti itulah (pesannya)," kata dia, Minggu (23/3/2025).
Ia menjelaskan, dalam dunia kriminal, kepala babi digunakan sebagai teror karena menyimbolkan ketidaksukaan.
Hal itu lantaran, mayoritas orang Indonesia tidak menyukai hewan tersebut.
Selain itu, lanjut Edi, mayoritas orang Indonesia adalah pemeluk agama Islam yang menyatakan hewat tersebut adalah haram.
Ia melanjutkan, simbol kepala babi juga muncul beberapa kali dalam karya sastra Inggris karya William Golding uanh berjudul Lord of The Flies.
Sementara untuk tikus, menurut Edi, hewan tersebut dipilih untuk menteror lantaran hewan pengerat itu diartikan sebagai ‘penganggu’.
"Tikus kalau kita lihat kan suka mengganggu kemudian kehadirannya selalu merepotkan orang," ucapnya.
Selain itu, tikus juga dikaitkan sengan simbil sifat-sifat negatif, seperti pengkhianatan dan ketidakjujuran.
Di balik makna simbol kepala babi dan tikus, Edi turut menyayangkan adanya tindakan teror pada media Tempo tersebut.
"Sebetulnya bisa lewat Dewan Pers apabila ada pemberitaan dari Tempo yang tidak setuju. Tidak perlu menggunakan teror seperti ini," tandasnya.
Sebelumnya, teror terhadap jurnalis di Indonesia kembali terjadi, kali ini menimpa jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana atau akrab disapa Cica.
Pada Rabu (19/3/2025), kantor Tempo di bilangan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menerima kiriman paket misterius.
Paket tersebut ditujukan untuk Francisca Christy Rosana atau Cica, wartawan desk politik Tempo sekaligus host podcast Bocor Alus Politik.
Paket tersebut diterima satuan pengamanan Tempo pada Rabu sore sekitar pukul 16.15 WIB.
Namun Cica baru menerimanya pada Kamis (20/3/2025) pukul 15.00 WIB, karena ia baru pulang dari liputan.
Jurnalis Tempo lainnya, rekan Cica, Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran curiga karena paket tersebut sama sekali tak ada nama pengirimnya.
“Sudah tercium bau busuk ketika kardus dibuka,” kata dia.
Ketika paket yang terbungkus Styrofoam itu dibuka, Hussein melihat isinya adalah kepala babi.
Beberapa hari setelah menerima paket kepala babi, Tempo kembali menerima paket misterius yang berisikan enam bangkai tikus.