Apa Itu VUCA? Dinamika yang Dialami Pasar Otomotif
Perubahan pesat yang terjadi di pasar otomotif saat ini menggambarkan situasi VUCA, di mana pelaku industri dituntut untuk meninjau kembali strategi lama mereka agar tetap relevan dan kompetitif.
Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menekankan bahwa di tengah ketidakpastian ini, kemampuan beradaptasi merupakan faktor utama untuk bertahan.
"Jadi, tampaknya pergeseran ini lebih merupakan evolusi pasar yang mengalami VUCA, di mana semua pelaku usaha di sektor otomotif harus berpikir ulang terhadap asumsi lama yang mereka yakini lalu segera beradaptasi dengan cepat dan mengambil keputusan strategis di tengah ketidakjelasan yang merebak," kata Yannes, Sabtu (1/11/2025).
Baca Juga: All New Honda Prelude 2025: Sporty, Modern, dan Berteknologi Hybrid
Apa Itu VUCA
Pakar Otomotif dari ITB, Yannes Martinus Pasaribu. [Ist]VUCA merupakan akronim dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity, yang menggambarkan kondisi dunia yang terus berubah dan bergejolak, tanpa kepastian, rumit, dan membingungkan.
Istilah ini menjadi sangat penting dalam dunia bisnis. Terutama di era Society 5.0, di mana teknologi dan digitalisasi mengubah lanskap bisnis secara drastis.
Baca Juga: Pilihan Mobil Bekas Murah Rasa Sultan Mulai Rp 40 Jutaan
Dalam dunia bisnis, VUCA adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan situasi di lingkungan bisnis yang penuh gejolak atau volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas.
Yannes mengatakan bahwa pelaku industri otomotif yang memakai asumsi lama harus memiliki kejelian yang cukup agar tidak lagi bergantung pada strategi konvensional.
Mereka harus tanggap terhadap perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, hingga kemajuan teknologi seperti elektrifikasi dan digitalisasi sistem kendaraan.
"Brand yang gagal membaca dinamika ini, walau dulunya dominan, akan segera mengalami risiko kehilangan relevansinya seiring waktu, jika tidak segera berubah," jelas dia.
Belajar dari Kodak dan BlackBerry
Ponsel Blackberry. [Ist]Fenomena VUCA bukan hal baru dalam dunia bisnis. Sejarah mencatat, sejumlah merek besar seperti Kodak dan BlackBerry pernah menjadi pemimpin pasar.
Namun akhirnya punah karena gagal bertransformasi menghadapi perubahan zaman.
Melihat tren saat ini, kemampuan berinovasi, membaca arah pasar, dan mengambil keputusan berbasis data menjadi kunci bertahan hidup di tengah arus VUCA yang semakin deras melanda industri otomotif dunia.
"Brand yang mapan runtuh bukan karena dosa masa lalu mereka, tapi karena terlena dalam comfort zonenya. Mereka lupa bahwa dunia tidak pernah berhenti bertanya: 'Apa yg kamu tawarkan untuk masa depanku?'," ujarnya.
"Sehingga, di tengah arus VUCA ini, satu-satunya keabadian adalah kemampuan untuk terus berubah dan beradaptasi terhadap perubahan tersebut dengan rendah hati, penuh kesadaran dan juga tanpa ilusi kejayaan abadi," pungkasnya.