Artis Nanie Darham Meninggal Usai Sedot Lemak, Jadi Korban Malpraktik?

FTNews, Jakarta – Polisi tengah menyelidiki kasus tewasnya artis Nanie Darham usai melakukan operasi sedot lemak di sebuah klinik yang terletak di wilayah Jakarta Selatan.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi mengatakan laporan polisi tersebut masuk pada tanggal 22 Oktober 2023 terkait dugaan malpraktik.

“Ya betul bahwa saat ini kami sedang melaksanakan penanganan terhadap laporan polisi terkait adanya dugaan malpraktik dengan korban saudari NA,” kata Henrikus, kepada wartawan, dikutip Minggu (26/11).

Lebih lanjut Henrikus mengungkapkan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Jadi dalam proses penanganan perkara ini, penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan telah melaksanakan olah TKP di klinik tersebut, pemeriksaan CCTV, dan beberapa dokumen dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan operasi sudah kami lakukan pemeriksaan,” ucap Henrikus.

Selain itu Henrikus juga mengungkapkan telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dari keluarga korban maupun pihak klinik.

“Kami saat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang saksi, baik dari pihak klinik yang antara lain para dokter yang saat itu turut melaksanakan kegiatan operasi. Kemudian beberapa perawat yang juga ada di dalam klinik tersebut, baik yang terlibat langsung dalam kegiatan operasi maupun yang menerima pendaftaran si korban,” ujar Henrikus.

“Kami juga telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak keluarga dari korban,” lanjut Henrikus.

Kemudian nantinya juga akan dilakukan pemeriksaan terhadap tenaga medis dari ambulans yang pada saat hari kejadian memberikan pertolongan dan membawa korban menuju ke rumah sakit. Serta melakukan pemeriksaan terhadap pihak rumah sakit yang memberikan pertolongan di IGD.

Kronologi

Sementara itu Henrikus mengungkapkan peristiwa yang menimpa artis pemeran film ‘Air Terjun Pengantin’ ini terjadi pada Sabtu, 21 Oktober 2023.

“Jadi peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 21 Oktober 2023. Saat itu awalnya korban bersama dengan satu orang rekannya berangkat menuju ke klinik di daerah Cipete Utara, Kebayoran Baru untuk melaksanakan operasi sedot lemak,” ungkap Henrikus.

BACA JUGA:   Polisi Bakal Periksa Rizky Billar Akibat Dugaan KDRT

Kemudian korban juga sempat menjalani pemeriksaan awal sebelum tindakan operasi.

“Korban masuk ke ruang operasi sekitar pukul 15.00 WIB. Ditangani oleh beberapa dokter, dan termasuk juga ada beberapa perawat yang ada di ruang operasi,” kata Henrikus.

Selanjutnya dalam proses pelaksanaan operasi yang sedang berjalan tiba-tiba korban mengalami kondisi yang tidak stabil. Sehingga pada saat itu klinik menghubungi ambulans untuk membawa korban menuju ke rumah sakit di daerah Barito.

“Selanjutnya, korban dibawa ke rumah sakit. Ditangani di IGD di rumah sakit di daerah Barito, dan dinyatakan korban meninggal dunia,” beber Henrikus.

Ilustrasi konsultasi dokter. Foto: Istimewa

Sempat Konsultasi

Terkait hal ini, polisi menemukan sejumlah fakta di antaranya yang bersangkutan telah melakukan konsultasi sebelum melaksanakan operasi sedot lemak pada Jumat, 6 Oktober 2023.

“Sempat juga melaksanakan konsultasi secara online tanggal 12 Oktober 2023. Nah kemudian pelaksanaan operasi diputuskan pada tanggal 21 Oktober 2023,” tukas Henrikus.

Selain itu yang bersangkutan juga telah melakukan uji laboratorium atas rujukan dokter yang akan melakukan operasi.

“Hasil laboratorium itu juga menjadi salah satu bahan diagnosa yang dilakukan oleh dokter sebelum operasi,” katanya.

Operasi Pasca Melahirkan

Kemudian ia menyebutkan bahwa korban menjalani operasi pascamelahirkan. Hal ini didapatkan berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang telah dilakukan pemeriksaan.

“Dari keterangan beberapa saksi bahwa korban baru selesai melaksanakan persalinan,” jelas Henrikus.

Korban telah diautopsi di RS Polri Kramat Jati. Sehingga penyebab pasti tewasnya korban masih polisi dalami.

“Saat ini penyidik masih dalam proses untuk menunggu hasil autopsi tersebut. Saat ini kami juga sudah menerima sejumlah dokumen yang ada kaitannya dengan riwayat operasi tersebut, khususnya yang berkaitan dengan si korban,” kata Henrikus.

Henrikus mengatakan juga telah berkoordinasi dengan ikatan dokter untuk melakukan pemeriksaan dan sebagai ahli dalam perkara tersebut.

Artikel Terkait