Arus Mudik 2025: One Way Diperpanjang dari KM 189-210 Tol Palimanan-Kanci
Jawa Tengah

Volume lalu lintas arus mudik 2025 jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah menuju arah Timur Trans Jawa mulai meningkat.
Atas diskresi kepolisian, diberlakukan perpanjangan one way dari KM 189 hingga KM 210 Ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci, Jawa Barat.
Sebelumnya diberlakukan rekayasa lalu lintas one way dari KM 70 Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 188 Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan pada pukul 11.45 WIB, atas diskresi pihak Kepolisian.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Terjadi di KM 92 Tol Cipularang, Penuturan Saksi Mata di Lokasi Kejadian Bikin Pilu
"Ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci dilakukan perpanjangan rekayasa lalu lintas one way dari KM 189 hingga KM 210 Ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci pada pukul 14.15 WIB," ujar Vice President Corporate Secretary & Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo, Kamis (27/3/2025).
"Kami mengimbau pengguna jalan Tol Trans Jawa untuk mengutamakan keselamatan, mempersiapkan diri sebelum memasuki perjalanan di jalan tol. Pastikan diri dan kendaraan dalam kondisi prima, memastikan kecukupan daya, BBM dan saldo uang elektronik, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan," tuturnya.
PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) sebelumnya mendukung pemberlakuan rekayasa lalin one way atas diskresi Kepolisian di KM 70 Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) hingga KM 188 Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Baca Juga: Sabtu, 6 April Diprediksi jadi Puncak Arus Mudik 2024
Sebagai informasi, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memproyeksikan puncak arus mudik 2025 terjadi pada 28 Maret, dengan mempersiapkan segala aspek demi kelancaran, keselamatan dan kenyamanan perjalanan para pemudik.
Hasil survei menunjukkan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang dengan penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA/bekerja dari mana saja).
Sementara itu, puncak arus balik diprediksi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.