AS Diduga Gelontorkan Rp19 T Untuk Kerusuhan Nepal hingga Rezim Tumbang

1. USD 402,7 juta (Rp6,24 triliun) lewat Perjanjian Tujuan Pembangunan (DOAG) dengan Kementerian Keuangan Nepal.
2. USD 500 juta (Rp7,75 triliun) melalui Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact.
3. USD 37 juta (Rp573 miliar) untuk program masyarakat sipil dan media.
4. USD 35 juta (Rp543 miliar) untuk program kesehatan reproduksi remaja.
5. USD 8 juta (Rp124 miliar) untuk proyek proses demokratis.
6. USD 500 ribu (Rp7,7 miliar) untuk Pusat Sumber Daya Demokrasi Nepal (DRCN).

Meski secara resmi ditujukan untuk memperkuat demokrasi dan tata kelola pemerintahan, para pengkritik menilai dana ini justru menjadi instrumen rekayasa politik AS.

Alokasi besar pada media, organisasi sipil, serta pelatihan aktivis muda dianggap mempercepat mobilisasi massa hingga menciptakan iklim kerusuhan yang menjatuhkan pemerintah.

Fenomena ini mengingatkan pada isu di Indonesia. Media Rusia Sputnik pernah menuding bahwa miliarder George Soros, melalui jejaring lembaganya, terlibat dalam mendanai kerusuhan dan aksi massa di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Narasi ini membangun kesan bahwa demonstrasi yang terlihat spontan sering kali memiliki dukungan finansial dari aktor global demi kepentingan geopolitik.

Benang Merah Nepal dan Indonesia

Aksi protes generasi Z di Nepal hingga menumbangkan rezim K.P. Sharma Oli. (X)

Kasus Nepal menunjukkan pola yang mirip dengan yang pernah ditudingkan di Indonesia: demonstrasi dan kerusuhan sosial tidak selalu murni organik, melainkan bisa jadi bagian dari strategi geopolitik global.

Alokasi dana miliaran dolar AS ke Nepal, yang sebagian diarahkan ke media, masyarakat sipil, hingga generasi muda, menimbulkan kecurigaan bahwa kerusuhan yang terjadi bukan hanya soal ketidakpuasan rakyat, melainkan juga hasil dari pembiayaan asing yang sistematis.

Pertanyaan penting pun muncul: sejauh mana sebuah protes adalah suara murni rakyat, dan sejauh mana ia merupakan skenario besar yang digerakkan oleh modal dan kepentingan asing?