Asal Mula Miniatur yang Kini Viral di Medsos, Sudah Ada Sejak Zaman Kuno
Lifestyle

Miniatur viral kini sedang menjadi tren di media sosial dengan mengubah foto menjadi gambar miniatur yang sangat realistis, menyerupai action figure atau model kit berukuran kecil.
Tren ini populer terutama di platform seperti TikTok dan Instagram dengan fitur yang membuat objek dalam foto, mulai dari motor, mobil, hingga manusia, tampil dalam bentuk figur kecil dengan detail presisi, pencahayaan realistik, dan tekstur seperti mainan premium.
Tren miniatur viral ini biasanya dibuat dengan alat AI seperti Google Gemini yang memungkinkan pengguna mengunggah foto dan memasukkan instruksi (prompt) spesifik agar foto diolah menjadi miniatur di lingkungan nyata seperti meja komputer.
Baca Juga: Muncul Video Klarifikasi Andini Permata Minta Maaf, Asli atau AI?
Foto hasilnya bisa berupa gambar statis atau bahkan animasi pendek yang memberi kesan miniatur tersebut bisa bergerak seperti mainan hidup.
Konten ini mudah dibuat tanpa keahlian khusus, sehingga banyak pengguna yang tertarik untuk mencoba dan membagikan hasilnya di media sosial dengan tagar populer seperti #MiniaturAI.
Karena visualnya yang unik dan estetik, serta kemudahan pembuatannya menggunakan AI, tren miniatur viral ini menarik perhatian luas dan menjadi fenomena di dunia digital pada tahun 2025
Baca Juga: Pandangan Islam Soal Tarian THR Itu Tarian Yahudi, Bolehkah Ditiru?
Asal Mula Miniatur
Ilustrasi miniatur. [Pexels]
Sejarah miniatur sebagai seni telah ada sejak zaman kuno dan memiliki akar yang dalam di berbagai budaya dunia.
Secara umum, miniatur berasal dari kata "mignature" dalam bahasa Perancis yang berarti melukis dalam ukuran kecil.
Miniatur awalnya dikenal sebagai lukisan-lukisan kecil yang menghiasi manuskrip atau naskah kuno, terutama di Eropa pada abad pertengahan.
Seni miniatur pada masa itu berfungsi sebagai ilustrasi untuk membantu menyampaikan cerita atau informasi dalam naskah liturgi atau sastra dalam bentuk gambar berukuran kecil.
Di India, seni lukis miniatur mulai berkembang sekitar abad ke-11 Masehi, awalnya sebagai seni lukis Jain yang menggambarkan cerita atau dongeng Hindu.
Kemudian berkembang menjadi seni lukis miniatur Mughal pada abad ke-16 hingga ke-17 yang menggabungkan gaya Islam dan pengaruh seni Barat dengan tingkat detail dan tema yang sangat beragam, termasuk potret dan cerita sejarah kerajaan.
Seni miniatur Mughal mencapai puncak pada masa Sultan Akbar yang mewarnai perkembangan teknik dan fungsi seni miniatur.
Di Eropa, miniatur menjadi populer di abad pertengahan dan mengalami evolusi hingga Renaisans dengan seniman seperti Jean Fouquet dan Hans Holbein yang terkenal dengan potret miniatur mereka.
Miniatur pada masa Renaisans sering kali digunakan sebagai potret kecil yang bisa dipakai sebagai perhiasan atau kenang-kenangan pribadi.
Namun, dengan kemunculan teknologi fotografi pada abad ke-19, popularitas miniatur potret menurun meskipun seni miniatur dalam bentuk lain tetap bertahan.
Selain fungsi artistik dan dekoratif, miniatur juga dipakai dalam berbagai aplikasi lain seperti model arsitektur, film, dan bahkan dalam teknologi cetak 3D masa kini.
Sejarah miniatur mencerminkan perpaduan seni, budaya, teknologi, dan fungsi sosial yang berkembang selama ribuan tahun di berbagai wilayah dunia.
Miniatur Viral Kini
Miniatur viral yang sedang trending. [TikTok]
Miniatur yang kini viral asal mulanya adalah tren konten berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mulai mencuat dari komunitas kreator konten di Asia.
Terutama setelah beberapa influencer teknologi mengunggah hasil eksperimen mereka menggunakan Google Gemini sebagai generator gambar dan PixVerse AI sebagai mesin animasi.
Figur miniatur yang dihasilkan bisa bergerak, melambaikan tangan, dan tampak hidup seperti animasi stop motion.
Teknologi ini memungkinkan siapa saja dengan smartphone dan internet untuk membuat figur digital personal dalam skala kecil yang sangat realistik, seperti action figure atau model kit skala 1:7.
Tren ini menjadi viral karena figur miniatur bukan hanya karya seni generik, melainkan representasi diri yang personal, mudah dibuat tanpa keahlian desain grafis, dan hasilnya sangat cocok dibagikan di media sosial seperti TikTok dan Instagram.
Proses pembuatan biasanya dua tahap: pertama menghasilkan gambar miniatur dengan Google Gemini, lalu menghidupkannya dengan animasi menggunakan PixVerse AI.
Popularitas tren ini melonjak setelah tutorial membuat miniatur AI dipopulerkan oleh kreator di TikTok dan Instagram, sehingga banyak pengguna mencoba dan membuat konten miniatur versi mereka sendiri.
Tren ini juga mencerminkan gabungan nostalgia akan mainan figur aksi dan teknologi masa depan yang mudah diakses bagi semua kalangan.