Ashanty Bongkar Dugaan Penyerobotan Tanah Warisan Ayahnya, Kini Bakal Dibangun Perumahan

Penyanyi Ashanty angkat bicara mengenai dugaan penyerobotan tanah warisan dari almarhum ayahnya.

Istri Anang Hermansyah itu mengungkap bahwa tanah warisan dari sang ayah, sudah dijual dan berpindah tangan ke orang lain. Tak hanya itu saja, lahan tersebut sudah dijadikan perumahan.

Mendapat perlakuan itu, Ashanty menganggap hal ini keterlaluan. Ia berusaha memperjuangkan warisan ayahnya yang telah dijual ke pihak lain.

Baca Juga: Polda Metro Sering Tangani Kasus yang Dialami Nirina Zubir

"Bayangkan, mau bangun perumahan di atas tanah sengketa, menurut aku keterlaluan," ujar Ashanty saat ditemui di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2025).

Ashanty, Foto: Selvianus Kopong Basar / FTNews.co.id

Ashanty menegaskan bahwa dirinya dan keluarga tak akan tinggal diam melihat hak mereka dirampas begitu saja.

Pelantun ‘Langit Cinta’ itu mencoba menyelesaikan permasalahan ini dengan kekeluargaan dan berkomunikasi dengan pihak terkait. Namun, hal ini ternyata tak membuahkan hasil.

Baca Juga: Seluruh Tersangka Kasus Mafia Tanah Nirina Zubir Dijebloskan ke Sel

"Sudah setahun kami coba berkomunikasi dengan pihak terkait, mencari solusi yang adil untuk semua. Tapi kalau akhirnya tanah ini dijual begitu saja, ini namanya zalim," tegas Ashanty.

Sudah ‘mendekati’ dengan cara yang baik, namun tak ditanggapi. Akhirnya ibunda dari Arsy ini mantap membawa perkara ini ke ranah hukum, jika tak kunjung mendapatkan jawaban dari yang bersangkutan.

Ashanty (Instagram)

Ia juga menegaskan bahwa dirinya bukan sekadar bicara, tetapi akan benar-benar berjuang untuk mendapatkan kembali hak keluarganya.

"Kalau caranya begini, komunikasi enggak jalan, musyawarah mentok, ya satu-satunya cara kita harus fight. Aku harus melakukan ini supaya mereka tahu kalau kita enggak diam saja," pungkasnya.

Kini, kasus dugaan penyerobotan tanah warisan Ashanty semakin menyita perhatian. Kasus ini jadi sorotan karena sebelum, Nirina Zubir juga pernah mengalami kasus yang serupa. (Selvianus Kopong Basar)