Atta Halilintar Dicecar Wartawan Kasus Robot Trading Net89, Begini Jawabannya
Lifestyle

Youtuber Atta Halilintar dicecar wartawan soal kasus investasi robot trading Net89 di mana ia berstatus saksi atau terperiksa.
Atta Halilintar memboyong Aurel Hermanyah dan anak kedua mereka, Azura Humaira Nur Atta, datang ke acara resepsi pernikahan Frans Faisal dan Indah Tri Pertiwi yang digelar di Grand Slipi Tower, Jakarta Barat, Sabtu (1/2/2025).
Alih-alih menjawab pertanyaan robot trading Net89, suami Aurel Hermansyah itu menjawab dengan mengatakan ia mendoakan kedua pengantin.
Baca Juga: Klarifikasi Lengkap Ria Ricis Dituduh Nikah Siri dengan Atta Halilintar
"Doa terbaik (kedua pengantin baru)," kata Atta Halilintar.
Wartawan kemudian mencecar kakak Thariq Halilintar itu soal kasus Investasi robot trading Net89 kembali dibuka oleh Bareskrim Polri.
Namun, Atta Halilintar juga enggan buka suara sedikit pun mengenai kasus yang masih dalam tahap penyelidikan itu.
Baca Juga: Satu Tersangka Kasus Investasi Robot Trading Net89 Meninggal DuniaÂÂ
"Terima kasih," jawab suami Aurel Hermansyah sembari berjalan menuju sebuah mobil lalu meninggalkan awak media.
Sebelumnya, kasus dugaan investasi bodong robot trading Net89 diduga menyeret sejumlah artis atau publik figur kini masih berstatus saksi.
Para figur publik yang diduga terlibat yakni Atta Halilintar, Taqy Malik, Kevin Aprilio, Adri Prakarsa, dan Mario Teguh.
"Kemudian terkait dengan status artis ya, pada saat itu sudah dilakukan pemeriksaan. Saat ini juga tetap dilakukan pemeriksaan dengan BAP yang sudah ada, terus akan membantu untuk proses penyidikan, tanpa masalah," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Helfi Assegaf saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).
Helfi Assegaf mengatakan, kesaksian para artis ini tidak mengurangi keterangan yang telah disampaikan dalam pemeriksaan tahap pertama.
Nantinya, pemberkasan para tersangka akan dilengkapi lagi dengan keterangan saksi-saksi lain yang diperiksa oleh penyidik.
"Jadi tidak akan mengurangi saksi-saksi yang sudah ada kemarin di tahap pertama pemberkasan yang pertama itu. Jadi, tetap ditambahkan dengan saksi yang lain,” jelas Helfi.
Hingga saat ini, polisi kembali menyita sejumlah aset berupa properti, mobil, dan uang tunai dari pengembangan kasus investasi bodong ini.
Totalnya, ada Rp 1,5 triliun aset yang disita dan uang tunai sebesar Rp 52,5 miliar.
Aset lain yang disita berupa tanah dan bangunan tidak bergerak, dan sejumlah barang bergerak.
Selain itu, 11 unit mobil telah disita oleh penyidik dengan total valuasi sekitar Rp 15 miliar.
Sebanyak 26 aset properti telah disita, seperti hotel, vila, kantor, apartemen, ruko, dan rumah yang tersebar di beberapa kota, yaitu Jakarta, Tangerang, Bogor, Bali, Pekanbaru, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Belitung, dan Bandung.
Dalam perkara ini, Polri telah menetapkan 15 tersangka. Beberapa di antaranya sudah ditahan. Tiga lainnya berstatus buronan alias masuk daftar pencarian orang atau DPO.
Mereka yang masuk DPO adalah Andreas Andreyanto (AA) selaku komisaris PT SMI dan Lauw Swan Hie Samuel (LSH) merupakan Direktur Utama PT SMI dan TL merupakan istri dari AA.
PT SMI ditetapkan sebagai tersangka korporasi karena menjalankan investasi bodong ini.
Atas tindakannya, para tersangka disangkakan pasal 105 dan/atau pasal 106 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang UU Cipta Kerja perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan/atau pasal 378 KUHP dan/atau pasal 372 KUHP dan/atau pasal 3, pasal 5, pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang junto pasal 55 KUHP junto pasal 56 KUHP junto pasal 64 KUHP junto pasal 65 KUHP.
Sebagai informasi, kasus dugaan investasi bodong Net89 terungkap pertama kali sejak Oktober 2022.
Saat itu, korban bernama Muhamad Zainul Arifin melaporkan lima figur publik atas dugaan kasus investasi bodong berkedok multi-level marketing (MLM) robot trading Net89. (Selvianus Kopong Basar)