Lifestyle

Awas! Ilmuwan Ungkap Tanda-tanda Pasangan Berpotensi Selingkuh: Cek Sekarang Juga!

25 November 2025 | 20:51 WIB
Awas! Ilmuwan Ungkap Tanda-tanda Pasangan Berpotensi Selingkuh: Cek Sekarang Juga!
Ilustrasi [Foto: Pexels.com]

Dari Bill Clinton hingga Tiger Woods, banyak selebritas terjerat skandal perselingkuhan yang terkenal. Tetapi adakah cara untuk mengenali potensi seseorang yang kemungkinan selingkuh sebelum mereka menyimpang?

rb-1

Menurut para ilmuwan dari Universitas Koç di Istanbul, ada empat tanda bahaya yang menunjukkan seseorang kemungkinan akan berselingkuh, dilansir Daily Mail.

Dalam studi mereka, tim mensurvei 280 orang tentang hubungan mereka, dan apakah mereka memiliki niat untuk berselingkuh. Hasilnya mengungkapkan bahwa orang lebih mungkin berselingkuh jika mereka memiliki riwayat berselingkuh dengan pasangan romantis sebelumnya.

rb-3

Peluang mereka untuk berselingkuh juga lebih tinggi jika salah satu orang tua mereka pernah berselingkuh.

Terlebih lagi, tingkat penghindaran keterikatan yang tinggi dan tingkat keintiman emosional dan seksual yang rendah merupakan tanda bahaya untuk berselingkuh.

"Temuan ini menyoroti pentingnya menangani perselingkuhan orang tua, penghindaran keterikatan orang dewasa, dan masalah keintiman dalam terapi pasangan, mengingat risiko terlibat dalam perselingkuhan," tulis para peneliti dalam studi mereka.

Alasan Perselingkuhan Masih Misteri

Perselingkuhan merupakan hal yang umum di Inggris, dengan 36 persen warga Inggris mengaku berselingkuh dalam sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2024.

Namun, alasan yang mendasari perselingkuhan masih menjadi misteri hingga kini.

Dalam studi mereka yang diterbitkan di The Family Journal, para peneliti, Esra Selalmaz dan Gizem Erdem, mengatakan: "Mengingat prevalensi dan konsekuensi negatif perselingkuhan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait dengan perselingkuhan."

Untuk mengungkap hal ini, tim peneliti melibatkan 280 peserta berusia 18–30 tahun, yang belum menikah, tidak memiliki anak, dan telah menjalin hubungan romantis selama setidaknya satu tahun.

Para peserta disurvei tentang riwayat keluarga, gaya hubungan, dan niat untuk berselingkuh.

Temuan Tren Utama

Analisis hasil penelitian mengungkapkan beberapa tren utama.

Peserta yang orang tuanya berselingkuh lebih mungkin berselingkuh.

"Individu mungkin mengadopsi perilaku pasif-agresif orang tua mereka sebagai perlindungan bagi masa depan hubungan romantis mereka, dan menghindari menunjukkan emosi yang tulus, terutama yang negatif, dalam hubungan romantis mereka," jelas para peneliti. "Hal ini dapat memberi mereka rasa kendali atas perasaan dendam, kekecewaan, dan penolakan."

"Namun, strategi-strategi tersebut dapat mengakibatkan perasaan kurang dicintai dan puas dalam hubungan mereka karena mereka tidak menunjukkan diri dan emosi mereka yang sebenarnya kepada pasangan, yang dapat meningkatkan niat mereka untuk memvalidasi harga diri mereka di luar hubungan romantis mereka saat ini."

Kedua, peserta yang sebelumnya pernah berselingkuh dalam suatu hubungan juga lebih mungkin melakukannya lagi. "Riwayat perselingkuhan dalam hubungan romantis sebelumnya memiliki hubungan terkuat dengan niat perselingkuhan," tambah para peneliti.

Penghindaran keterikatan yang tinggi – toleransi yang rendah terhadap keintiman emosional atau fisik – juga dikaitkan dengan niat perselingkuhan.

Para peneliti menjelaskan: "Kemungkinan perselingkuhan mungkin berfungsi sebagai strategi penonaktifan bagi individu dengan penghindaran keterikatan yang tinggi."

Mengingat mereka memprioritaskan kemandirian dengan keintiman yang terbatas, perselingkuhan mungkin menjadi cara untuk merasa mandiri saat menjalani hubungan romantis yang berkomitmen.

Terakhir, orang dengan tingkat keintiman emosional dan seksual yang rendah juga lebih mungkin berselingkuh.

Mereka yang kurang keintiman dan kepuasan seksual dalam hubungan berkomitmen mereka mungkin rentan berselingkuh untuk memenuhi kebutuhan seksual yang belum terpenuhi dan mencari kedekatan seksual melalui perselingkuhan,' jelas tim tersebut.

Secara keseluruhan, para peneliti berharap hasil ini akan membantu pasangan membangun hubungan yang lebih saling percaya.

Temuan studi ini dapat memberikan wawasan bagi terapis pasangan dan keluarga untuk menyesuaikan sesi mereka guna mengurangi risiko perselingkuhan pasangan atau mendukung individu dan pasangan yang datang ke terapi karena efek buruk perselingkuhan dan mencari makna dalam proses ini,' simpul mereka.

Sumber: Daily Mail

Tag Penelitian Perselingkuhan Ciri-ciri Potensi Selingkuh

Terkait