Ayah Penjarakan Ibu, Nyoman Paul Ungkap Kisah Kelam Masa Kecil

Terlihat selalu ceria di depan kamera, Nyoman Paul ternyata memendam kisah kelam dalam hidupnya.
Saat menjadi bintang tamu di podcast Denny Sumargo, yang dirilis pada Rabu (30/7/2025), Paul menceritakan kisah kelam yang pernah dialaminya sewaktu kecil.
Paul ternyata besar dalam keluarga broken home dimana ayah dan ibunya sudah bercerai sejak ia berumur 2 tahun. Jebolan Indonesian Idol itu kemudian ikut dengan sang ayah tinggal di Swedia.
Baca Juga: Profil dan Agama Keisya Levronka, Dirumorkan Pacaran dengan Nyoman Paul
"(Papa mama) pisah waktu Paul umur 2 tahun. Mereka nggak pernah cerita ke Paul, tapi Paul sering dengar-dengar. Waktu itu berdua too much party, lost control, KDRT juga, sampai akhirnya pecah emosi dan nggak bisa menahannya lagi," cerita Paul seperti dikutip pada Kamis (31/7/2025).
"Adiknya mama yang bawa Paul kabur karena chaos (pertengkaran papa dan mama) waktu itu. Yang ada di benak (ingatan) Paul tuh dari atas dibawa ke bawah. Nggak ingat presisinya, tapi abstraknya (kejadian itu)," lanjutnya.
Baca Juga: Usai Kepergian Dali, Jennifer Coppen Ngaku Sering ke Psikiater Jalani Terapi Mental
Keributan papa dan mama Paul kala itu ternyata berujung laporan polisi dari ayah Paul pada sang istri. Singkat cerita, ibu Paul kemudian dipenjara karena laporan suaminya sendiri.
Nyoman Paul. (Instagram)
Berpisah dengan sang ibu dari usia sangat belia, Paul mengaku sempat tahu siapa nama ibunya dan bagaimana wajah perempuan yang telah melahirkannya.
"Akhirnya Paul ikut papa. Sempat tuh nggak tahu nama mama, muka mama sampai 2007 apa 2008. Jadi 7 tahunan (nggak tahu mama)," kisah Paul.
Paul tumbuh besar dengan bayang-bayang perpisahan dan pertengakaran orangtuanya. Kekasih Keisya Leivronka itu akhirnya berdamai dengan masa lalu serta kedua orangtuanya, terutama sang papa setelah keikutsertaannya di Indonesian Idol.
Nyoman Paul. (Instagram/@manpaularo)
"Papa mama nonton bareng untuk support anaknya. Tapi masih ada gengsi dan lukanya. Impression pertama pasti menolak, masih ada kesalnya. Per hari ini Paul percaya bahwa mereka tulus mendukung Paul sebagai anak mereka juga," tutur Paul.
Paul juga menceritakan bagaimana ia berdamai dengan ayahnya, yang memenjarakan ibunya sendiri serta menculiknya untuk dibawa tinggal di Swedia.
"Dia bilang, 'Paulie, i am so sorry. i have been the worst dad you have ever had. but i never meant that. i've always loved you. but, maybe papa was too emotional or work too much. Dalam hati kayak, 'Gue tahu lo bangsat sebenarnya. Tapi Paul sayang banget sama dia,'" pungkasnya.