Banjir di Sumatera Utara, BMKG Ungkap Intensitas Bibit Siklon Tropis Masih Tinggi
BMKG melalui TCWC Jakarta memastikan pemantauan dilakukan selama 24 jam penuh. Masyarakat diimbau untuk mengikuti informasi resmi dari kanal BMKG dan menghindari penyebaran kabar yang tidak valid, terutama terkait potensi banjir di Sumatera Utara.
Diketahui, cuaca ekstrem yang melanda Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir memicu bencana banjir dan tanah longsor di tujuh kabupaten/kota.
Intensitas hujan yang sangat tinggi menyebabkan sejumlah wilayah terdampak cukup parah, mulai dari akses jalan yang tertutup material hingga jembatan putus.
Data dari BPBD Sumut mencatat, bencana terjadi di Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Nias Selatan, Kota Gunungsitoli, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah (Tapteng), hingga Tapanuli Utara (Taput).
Di Sibolga, longsor terjadi di Jalan II Nommensen, Kelurahan Angin Nauli, Kecamatan Sibolga Utara pada Senin malam, 24 November 2025.
"Arus hujan deras membuat badan jalan tertutup material tanah," kata Kabid Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati dalam keterangan dikutip, Selasa 25 November 2025.
Empat kecamatan turut terendam banjir, namun BPBD memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka.
Ruas Jalan Putus Total
Tapanuli Selatan mengalami banjir di dua kecamatan, Angkola Sangkunur dan Batang Angkola.
Di saat bersamaan, longsor terjadi di Kelurahan Rianiate dan Kelurahan Sitinjak. Dampaknya cukup serius: jalan lintas yang menghubungkan Tapsel–Mandailing Natal putus total akibat tertutup longsoran.
Gunungsitoli juga tak luput. Longsor terjadi di Jalan Nias Tengah KM 12, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, serta di Desa Samasi, Gunungsitoli Idanoi.
"Salah satu longsoran merusak tembok penahan tebing dan berdampak pada pemukiman warga," ungkapnya.
Di Tapanuli Tengah, banjir meluas hingga tujuh kecamatan. Hujan berkepanjangan sejak 17 hingga 22 November 2025 membuat banyak desa dan kelurahan terendam. Air memenuhi kawasan perumahan serta beberapa jalan utama.
Di Mandailing Natal, banjir setinggi 1,5 meter menerjang Desa Huta Imbaru dan Lubuk Kapundung. Di Kecamatan Siabu, Sungai Aek Badan juga meluap dan merusak dek penahan sungai, setelah dua hari diguyur hujan intens.