Berhasil Evakuasi 9 Awak Kapal LCT, Basarnas Lanjut Cari Seorang Penumpang

Forumterkininews.id, id, Jakarta – Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil mengevakuasi sembilan dari 10 orang awak Kapal LCT Ronnysa And Dwi yang tenggelam di Perairan Raja Ampat tepatnya antara Perairan Seget dan Perairan Yefyus, sekitar pukul 22.06 WIT, Sabtu (31/12).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Sorong Amiruddin A.S mengatakan, pihaknya menerima laporan Kapal LCT Ronnysa And Dwi tenggelam di Perairan Raja Ampat, Minggu (1/1) sekitar pukul 04.10 WIT.

Berdasarkan informasi awal yang diterima, kapal LCT Ronnysa And Dwi berangkat dari Pelabuhan Sorong dengan tujuan Kabupaten Bintuni.

Kemudian, Sabtu (31/12) sekitar pukul 22.06 WIT, salah satu kru kapal yang bernama Alex menghubungi pemilik muatan yaitu Jafar menyampaikan kapalnya dalam keadaan tenggelam dan sekarang terapung-apung di antara Tanjung Seget dan Pulau Yefyus.

“Setelah mendapatkan laporan, kami langsung memberangkatkan satu tim rescue Kansar Sorong dan ABK KN SAR Baladewa serta kru KN 379 KSOP Sorong ke lokasi tenggelamnya kapal. Kami juga berkoordinasi dengan potensi yang ada di lapangan,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Forumterkininews.id, Selasa (3/1).

Lebih lanjut Amirudin mengatakan, setelah melakukan pencarian sekitar 5 jam, 9 orang penumpang ditemukan dalam keadaan selamat. Sementara 1 penumpang lainnya, masih dalam proses pencarian.

“Setelah tiba di lokasi yang dilaporkan, tim langsung melakukan pencarian terhadap para penumpang kapal. Bersyukur 9 orang penumpang ditemukan dalam keadaan selamat, sementara satu penumpang lainnya masih dalam proses pencarian,” pungkasnya.

Dikarenakan cuaca buruk di lokasi pencarian, pukul 15.00 WIT KN SAR Baladewa bertolak kembali menuju Sorong dan pencarian dihentikan sementara, direncanakan operasi SAR dilanjutkan besok hari pukul 08.00 WIT.

Pukul 19.00 WIT KN SAR Baladewa sandar di pelabuhan sorong dan 9 korban selamat yang di evakuasi di KN SAR Baladewa diserahkan ke pihak perwakilan perusahaan pemilik LCT (PT. Cenderawasih Indah Papua).

Artikel Terkait