Besok 2026, Apa Makna Pergantian Tahun Menurut Islam?
وَٱلْعَصْرِ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ
“Demi masa, sungguh, manusia dalam keadaan rugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.” (QS al-Ashr 1-3).
Pergantian tahun seharusnya dibaca sebagai isyarat evaluatif, bukan sekadar perayaan seremonial yang berulang setiap tahun. Muhasabah atau introspeksi diri menjadi adab utama yang dianjurkan dalam Islam ketika menghadapi pergantian waktu.
“Kita melihat kekurangan diri kita, apa yang sudah dicapai, apa yang masih banyak kealpaan dan kekhilafan, bagaimana taubat kita, serta bagaimana kualitas amal saleh kita,” katanya.
Tahun Baru sebagai Pengingat Ajal
Ilustrasi Tahun Baru [Ftnews Copilot]Gus Zia mengingatkan sabda Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa orang cerdas adalah mereka yang memperhatikan kehidupan setelah kematian, bukan hanya kesenangan dunia sesaat.
عَنْ أبي يَعْلَى شَدَّادِ بْن أَوْسٍ عن النَّبيّ ﷺ قَالَ: الكَيِّس مَنْ دَانَ نَفْسَهُ, وَعَمِلَ لِما بَعْدَ الْموْتِ, وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَه هَواهَا, وتمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Dari Syaddad bin Aus dari Nabi SAW bersabda, ”Orang yang cerdas adalah orang yang menyiapkan dirinya dan beramal untuk hari setelah kematian. Sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang jiwanya selalu mengikuti hawa nafsunya dan hanya berangan-angan kepada Allah.” (HR at-Tirmidzi).
Dengan demikian, pergantian tahun sejatinya menjadi momentum untuk memperbaiki orientasi hidup, memperkuat keimanan, dan menyusun kembali rencana amal saleh ke depan.
“Kalau pergantian tahun ini hanya diisi dengan hura-hura tanpa refleksi, maka nilai waktunya justru terbuang sia-sia,” kata dia.