Nasional

Biodata dan Agama Aero Sutan Aswar, Juara Indonesia yang Harus Sewa Alat Sendiri

19 Desember 2025 | 14:24 WIB

Di balik gemuruh ombak Pantai Jomtien, Chonburi, Thailand, lagu Indonesia Raya kembali berkumandang. Aero Sutan Aswar, atlet jetski andalan Tanah Air, sukses mempersembahkan medali emas pada nomor Endurance Open di ajang SEA Games 2025.

Namun, di balik keberhasilan tersebut, tersimpan ironi yang menyesakkan dada. Aero mengakui bahwa ia nyaris mengikuti seluruh rangkaian kompetisi dengan biaya pribadi, tanpa dukungan finansial yang signifikan dari pemerintah.

Menang Tipis dengan Jetski Sewaan

Baca Juga: Bukan Emas, Ini Target Timnas Indonesia di SEA Games 2025

Kemenangan Aero diraih lewat perjuangan sengit. Ia memuncaki klasemen dengan 1.132 poin, unggul tipis dari atlet tuan rumah Tapatarawat Joesonnusont (1.130 poin) serta pembalap Filipina Manglicmot Sabino (1.096 poin).

Yang mengejutkan, Aero mengungkapkan bahwa ia dan tim harus menyewa unit jetski selama berlaga di Thailand. Bagi pembalap profesional, kondisi ini menjadi tantangan besar karena setelan mesin sangat menentukan performa.

Baca Juga: PSSI Siapkan Garuda Muda di FIFA Matchday untuk SEA Games 2025

“Di jetski itu banyak faktor yang enggak bisa ditebak, terutama soal mesin,” ujar Aero saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (18/12/2025).

Meski persiapan dilakukan secara mandiri dan minim sokongan dana, fokus Aero tak tergoyahkan.

“Saya enggak lihat ini level apa. Fokusnya cuma balapan dan kasih yang terbaik,” tambahnya.

Mesin Mati Dua Kali, Aqsa Sutan Aswar Gagal Emas

Nasib berbeda dialami sang adik, Aqsa Sutan Aswar. Meski tampil dominan sejak awal, Aqsa harus puas meraih medali perunggu akibat kendala teknis.

Jetski yang digunakannya mengalami masalah fatal. Mesin mati sebanyak dua kali di putaran terakhir, membuat perolehan poinnya anjlok dan gagal mengejar posisi sang kakak di puncak podium.

Profil Aero Sutan Aswar, Ikon Jetski Dunia Asal Indonesia

Aero Sutan Aswar bukan nama baru di dunia olahraga air. Lahir di Jakarta, 4 Desember 1994, ia berasal dari keluarga dengan latar belakang kuat di dunia aviasi dan olahraga.

Aero merupakan cucu dari Sutan Aswar, tokoh perintis Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Bakat dan jiwa petarungnya mengalir dari sang ayah, Saiful Sutan Aswar, tokoh besar jetski Asia.

Ia mulai mengendarai jetski sejak usia 3 tahun dan meraih piala pertamanya di usia 4,5 tahun. Pada usia 16 tahun, Aero tercatat sebagai pembalap jetski termuda di dunia yang turun di kelas Pro dan Grand Prix.

Prestasinya pun mentereng. Aero tercatat sebagai juara dunia jetski pada 2014, 2016, dan 2019. Namanya masuk daftar Forbes 30 Under 30 Indonesia, serta menerima penghargaan Insan Olahraga Berprestasi 2024 dari Kemenpora.

Indonesia Tetap Jadi Kiblat Jetski Asia Tenggara

Meski harus berjuang dengan biaya sendiri dan menggunakan jetski sewaan, Aero tetap optimistis Indonesia masih menjadi tolok ukur kekuatan jetski di Asia Tenggara.

“Percaya diri saja. Di kawasan ini, kitalah yang jadi patokan,” ucap Aero dengan penuh keyakinan.

Kisah Aero Sutan Aswar di SEA Games 2025 menjadi pengingat bahwa prestasi kelas dunia sering lahir dari dedikasi pribadi dan mental baja, bahkan ketika dukungan resmi terasa minim.

Biodata Singkat Aero Sutan Aswar