Biodata dan Agama Bebin Djuana, Sebut Pertamina Pakai Etanol Trik Murah Naikkan Oktan

Nama Bebin Djuana, pengamat otomotif senior Indonesia, kembali menjadi sorotan publik usai mengkritik dugaan penggunaan etanol pada base fuel Pertamina sebagai cara murah untuk meningkatkan angka oktan (RON).
Kritik ini muncul setelah PT Vivo Energi Indonesia membatalkan pembelian 40.000 barel base fuel impor dari Pertamina Patra Niaga akibat ditemukan kandungan etanol sebesar 3,5%.
Baca Juga: Pajak Avanza di Indonesia Rp5 Juta, di Thailand Hanya Rp150 Ribu per Tahun
Pertamina Harus Transparan Soal Etanol di BBM
Pakar otomotif Bebin Djuana (Tangkapan layar YouTube Sonora FM)
Bebin menilai pencampuran etanol ke bahan bakar dasar bukanlah praktik yang elegan, apalagi jika tidak diumumkan secara terbuka.
“Menambahkan etanol pada base fuel adalah cara murahan untuk menaikkan oktan. SPBU swasta tentu tidak mau beli ke Pertamina karena mereka punya aditif sendiri. Kalau tercampur etanol, bisa berdampak negatif dan merusak reputasi,” tegas Bebin, Minggu (5/10/2025).
Ia juga mendesak transparansi publik terkait kandungan etanol dalam produk Pertalite dan Pertamax.
Biodata Bebin Djuana
Pakar otomotif Bebin Djuana (Tangkapan layar YouTube Sonora FM)
Nama Lengkap: Bebin Djuana
Tempat/Tanggal Lahir: Tidak dipublikasikan secara luas
Profesi: Pengamat otomotif, praktisi pemasaran otomotif, pengusaha forklift
Pendidikan:
- S1 Teknik Mesin Universitas Trisakti (1977–1984)
- MBA Marketing, Indonesian European University (1988–1990)
Agama: Kristen
Perjalanan Karier:
1990–2009 - Marketing / Promotion / Planning PT Suzuki Indomobil Sales
2010–2011 - Deputy GM Overseas Sales & Marketing PT Suzuki Indomobil Motor
2011–2014 - Marketing Vice President PT Hyundai Mobil Indonesia
2014–Sekarang - CEO Cihampelas Spirit (Distributor & Rental Forklift Hyundai)
2020–Sekarang - Marketing Advisor (Part-Time) Oil Business
Pensiun dari Industri Otomotif
Setelah pensiun dari industri otomotif korporat, Bebin kini mengelola bisnis forklift Hyundai di Bandung, dengan harga jual Rp350–450 juta per unit, serta sewa Rp25 juta per bulan termasuk baterai cadangan.
Apakah Pertamina Sengaja Pakai Etanol untuk Dongkrak Oktan?
Kementerian ESDM mengaku baru mengetahui adanya kandungan etanol pada base fuel impor Pertamina.
Sementara Pertamina Patra Niaga menyatakan kadar 3,5% tersebut masih aman di bawah batas maksimal 20%.
Namun Bebin menilai publik berhak tahu:
“Kalau memang BBM Pertamina ditambah etanol, berapapun jumlahnya harus dijelaskan ke masyarakat.”
Sosok Bebin Djuana dikenal bukan hanya karena pengalaman panjangnya di industri otomotif, tetapi juga karena ketegasannya mengkritisi kebijakan energi yang dianggap tidak transparan.