Black Mamba Ahmad Sahroni Menggema di Medsos, Hoaks di Aksi Penjarahan
Rumah mewah Sahroni porak-poranda, barang-barang mewah seperti mobil listrik Tesla, Lexus RX 450h+ Luxury, hingga tas Hermes dan Louis Vuitton rusak dan hilang dijarah massa.
Siaran langsung di TikTok bahkan memperlihatkan detik-detik penjarahan, disaksikan lebih dari 1,5 juta penonton. Kejadian itu tidak hanya menimbulkan kerugian materiil, tetapi juga menjadi potret ketegangan sosial yang sedang melanda.
Fakta Foto 'Black Mamba'
Kader Partai Nasem, Ahmad Sahroni diamuk warga hingga isi rumahnya di Tanjung Priuk dijarah. (Instagram @ahmadsahroni88)
Di tengah kericuhan itu, foto "Black Mamba" mendadak menyebar luas. Narasi yang beredar mengklaim benda tersebut ditemukan di rumah Sahroni setelah dijarah massa.
Banyak warganet yang menanggapinya dengan lelucon, sementara sebagian lainnya menganggapnya sebagai bukti tuduhan pribadi.
Namun, klarifikasi kemudian bermunculan. Akun-akun di platform X, seperti @ReyAk dan @KPHYudi, menunjukkan bahwa foto tersebut hasil manipulasi digital.
Mereka menemukan bahwa foto asli berasal dari rumah aktris asal Lebanon, Elissa, pasca ledakan besar di pelabuhan Beirut tahun 2020.
“Tidak ada hubungannya dengan rumah Ahmad Sahroni. Foto itu jelas hoaks dan hasil editing,” tulis akun @KPHYudi.
Benda misterius yang disebut "Black Mamba" pun tidak pernah ada dalam foto asli. Ia hanyalah tambahan digital yang sengaja disisipkan untuk memperkeruh suasana.
Kabar Hoaks
Kasus 'Black Mamba' menjadi pelajaran penting bagi masyarakat di era digital. Penyebaran informasi palsu tidak hanya merugikan individu yang diserang, tetapi juga memperburuk iklim sosial dan politik.
Pakar media sosial mengingatkan, “Jangan mudah percaya pada informasi yang sumbernya tidak jelas. Verifikasi dulu sebelum menyebarkan, apalagi jika isinya sensitif dan menyerang pihak tertentu.”
Peran platform digital juga menjadi sorotan. Tanpa pengawasan yang ketat, kabar bohong bisa meluas dan memicu konsekuensi serius.
Oleh karena itu, diperlukan kesadaran kolektif untuk membangun ruang digital yang lebih sehat, terverifikasi, dan bebas dari manipulasi.