FTNews – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta otoritas penerbangan di Sulawesi Utara mewaspadai abu vulkanik pascaerupsi Gunung Ruang karena berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, erupsi Gunung Api Ruang di Sulawesi Utara memiliki dampak bagi dunia penerbangan.
Sebab, abu vulkanik yang terlontar ke udara dapat merusak badan pesawat dan fungsi baling-baling pada pesawat turboprop atau mesin jet dalam pesawat turbofan.
“Oleh karena itu, deteksi dini dan informasi cuaca penerbangan sangat penting untuk keselamatan penerbangan,†kata Guswanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (19/4).
Sejak pertama kali letusan, Meteorological Watch Office (MWO) Ujung Pandang telah menerbitkan peringatan dini cuaca dan Informasi terkait abu vulkanik (SIGMET VA) sebanyak 21 kali.
Notam Penutupan Bandara
Atas informasi tersebut, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia) menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM). Penutupan bandar udara Sam Ratulangi di Manado yang diperkirakan hingga 19 April 2024 pukul 10.00 UTC (18.00 WITA).
Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Dhira Utama menjelaskan BMKG telah mengeluarkan Aerodome Warning atau peringatan dini cuaca bandara pada 06.30 WITA. Di mana abu vulkanik teramati dengan jarak pandang mendatar 10 km dan kondisi ini akan berlangsung hingga 16.10 WITA dengan tendensi melemah.
Oleh karenanya, pihak maskapai penerbangan perlu update informasi dampak sebaran abu vulkanik secara berkala. Hal ini menjadi penting dan dapat menjadi data acuan untuk menentukan rute penerbangan.
Sebaran Letusan
Menurut Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan, Achadi Subarkah Raharjo, Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) Darwin, sebaran letusan abu vulkanik gunung Ruang teramati melalui citra satelit dan akan berdampak ke ruang udara penerbangan sekitar gunung Ruang.
Bahkan bisa berpotensi meluas hingga ruang udara di beberapa lokasi. Antara lain Provinsi Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara, dan sebagian Pulau Kalimantan.
Melihat dampak abu vulkanik tersebut, Guswanto meminta otoritas layanan bandara untuk terus memantau informasi dalam memutuskan apakah bandara tetap buka atau tutup.
