BNPT Ungkap Fakta Mengejutkan Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pelaku Akses Grup TCC
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkap fakta baru terkait insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta pada, Jumat (7/11/2025) lalu.
Pelaku disebut mengakses grup daring bernama True Crime Community (TCC/komunitas kejahatan nyata) sebelum melakukan aksinya.
"Kalau di yang SMAN 72 diketahui Densus 88 juga mengakses kepada grup namanya TCC, True Crime Community," kata Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono, Selasa (18/11).
Baca Juga: Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta: Terduga Pelaku Tinggal dengan Ayah, Ibu Bekerja di Luar Negeri
Kepala Bnpt Komjen Eddy Hartono. [Dok. BNPT]Eddy menjelaskan bahwa secara psikologis, tindakan pelaku merupakan bentuk mimetic radicalization atau mimetic violence, yaitu kecenderungan meniru pola atau modus kejahatan yang pernah terjadi.
"Jadi, dia bisa meniru ide perilaku apa yang terjadi sehingga dia meniru supaya bisa dibilang hebat, supaya ada kebanggaan," tuturnya.
Pola Baru Radikalisasi
Baca Juga: Trauma Belum Pulih Pasca Ledakan, Kepsek SMAN 72 Jakarta: Senin Masih PJJ
Fenomena ini menjadi perhatian pemerintah karena menunjukkan adanya pola baru radikalisasi berbasis peniruan, terutama pada remaja dengan kondisi psikologis rentan.
BNPT kini menggandeng Kementerian PPPA, KPAI, Kemensos, dan ahli psikologi untuk memetakan bentuk rehabilitasi yang tepat bagi anak-anak yang mengalami tekanan psikologis dan berpotensi mengikuti pola kejahatan serupa.
"Kira-kira rehabilitasi apa yang pas ketika orang atau anak-anak ini mengalami tekanan secara psikologis, itu yang sekarang kami kembangkan," ucap Eddy.
Kronologi Ledakan
Ledakan terjadi sekitar pukul 12.15 WIB lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, yang berada di dalam kompleks Kodamar TNI AL.
Saat itu para siswa dan guru sedang melaksanakan Salat Jumat di masjid sekolah.
Ledakan pertama terdengar saat khotbah berlangsung, disusul ledakan kedua dari arah berbeda.
Insiden tersebut menimbulkan kepanikan dan menyebabkan sejumlah korban mengalami ragam cedera, termasuk luka bakar dan luka akibat terkena serpihan.
Masyarakat sekitar turut panik akibat suara ledakan dari area sekolah.