Lifestyle

Bolehkan Membatalkan Puasa saat Mudik Lebaran? Begini Penjelasan Buya Yahya

24 Maret 2025 | 12:41 WIB
Bolehkan Membatalkan Puasa saat Mudik Lebaran? Begini Penjelasan Buya Yahya
Ilustrasi mudik Lebaran 2025 (Instagram)

Hari Raya Idul Fitri semakin dekat dan tinggal menghitung hari. Jelang Lebaran 2025, ada satu tradisi yang selalu dilakukan masyarakat, yakni mudik.

rb-1

Di momen ini, ribuan, bahkan jutaan orang pulang ke kampung halamannya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama sanak saudara dan keluarga.

Mudik ke kampung halaman seringkali dilakukan secara bersamaan, sehingga terjadi kemacetan di sejumlah jalur mudik.

Baca Juga: Catat Tanggalnya, Arus Mudik Lebaran 2025 Ada Ganjil Genap di Tol Tangerang-Merak

rb-3

Alhasil, perjalanan yang biasanya hanya bisa ditempuh dalam waktu hitungan jam, bisa berubah belasan hingga puluhan jam.

Para pemudik pun seringkali mengalami kelelahan karena menempuh perjalanan jauh menuju kampung halaman.

Ilustrasi Mudik (Microsoft Copilot)

Dalam kondisi ini, satu pertanyaan yang ketap muncul, bolehkan membatalkan puasa saat mudik Lebaran?

Baca Juga: Dua Orang Penumpang Jatuh ke Laut saat Berdesakan Naik Kapal di Pelabuhan Merak

Mengutip laman resmi Muhammadiyah, pemudik yang menempuh jarak jauh biasa disebut sebagai musafir.

Dan dalam Islam sendiri ada kelonggaran bagi para musafir yang menempuh perjalanan jauh saat bulan Ramadan.

Ketentuan itu tercatat dalam Al Quran, tepatnya surah AL Baqarah ayat 184 yang berbunyi:

“Maka barang siapa di antara kamu yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.”

Berdasarkan dalil tersebut, maka pemudik yang sedang melakukan perjalanan jauh, diperbolehkan membatalkan puasa dan menggantikannya di lain waktu.

Meski begitu, keputusan untuk membatalkan puasa dan menggantinya di lain hari harus berdasarkan pemahaman yang benar mengenai ajaran Islam.

Terkait boleh atau tidaknya membatalkan puasa saat mudik, Buya Yahya memiliki tanggapan serupa.

Menurutnya, jika memang dirasakan berat melewati perjalanan jauh, maka seseorang dianjurkan tidak berpuasa.

Menurut Buya Yahya, pemudik boleh membatalkan puasa di perjalanan (YouTube)

“Bagi yang berat berpuasa, jangan berpuasa,” tutur Buya Yahya, dalam salah satu video di channel YouTubenya.

Pendapat tersebut didasarkan pada satu riwayat dimana ada sahabat Nabi yang memaksakan puasa ketika bepergian jauh, sehingga akhirnya jatuh pingsan.

“Pada zaman Nabi ada seorang memaksakan puasa sampai pingsan ngerepoti temannya,” terang Buya Yahya.

Nabi Muhammad lalu menjelaskan, memaksakan berpuasa ketika bepergian jauh bukanlah sesuatu yang baik.

“Bukan termasuk kebaikan kalau orang dalam bepergian puasa,” terangnya.

Berkaca dari riwayat tersebut, Buya Yahya menyatakan, Islam adalah agama yang mudah dan fleksibel, termasuk dalam ibadah puasa.

Tag Lebaran Mudik Hari Raya Idul Fitri kampung halaman musafir