Bos YG Entertainment dan Mantan Produser Blackpink Divonis Bersalah oleh Mahkamah Agung, Kasus Apa?

Kasus hukum yang menyeret nama Yang Hyun Suk, pendiri YG Entertainment sekaligus mantan produser grup BLACKPINK, kini mencapai babak akhir.

Mahkamah Agung Korea Selatan pada 18 Juli 2025 resmi menyatakan Yang Hyun Suk bersalah dalam kasus pemaksaan terhadap Han Seo Hee, saksi kunci dalam perkara narkoba yang mencuat sejak 2016 silam.

Putusan ini menjadi sorotan karena menyangkut sosok besar di industri hiburan K-pop.

Baca Juga: Di Balik Gugatan Park Bom: Fakta Mengejutkan yang Ancam Reputasi YG Entertainment

Meski lolos dari tuduhan intimidasi, Yang Hyun Suk tetap divonis hukuman enam bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun, atau biasa dikenal dengan istilah suspended sentence.

Kasus Narkoba yang Menyeret Nama YG: Bermula dari 2016

Han Seo Hee. [X]Kasus ini bermula pada Agustus 2016, ketika Han Seo Hee, mantan trainee YG yang juga dikenal sebagai figur kontroversial di dunia hiburan Korea, ditangkap karena dugaan penyalahgunaan narkoba.

Dalam kesaksiannya, ia menyebut bahwa salah satu artis terkenal dari YG Entertainment juga terlibat. Pernyataan Han Seo Hee membuat gempar publik.

Ia mengklaim bahwa sang artis tidak hanya mengonsumsi narkoba, tapi juga membelinya secara rutin. Kasus ini berimbas besar: sang artis akhirnya dikeluarkan dari grup dan manajemen, meski kini telah kembali berkarier sebagai solois.

Tuduhan Intimidasi: Han Seo Hee Dipanggil ke Kantor YG

Setelah Han Seo Hee menyampaikan kesaksiannya, Yang Hyun Suk dikabarkan memanggilnya ke kantor YG. Di sinilah dugaan intimidasi muncul.

Menurut laporan media seperti SBS Star, dalam pertemuan itu Yang melontarkan ucapan bernada ancaman agar Han Seo Hee mencabut pernyataannya.

Tak tinggal diam, pada Juni 2018 Han Seo Hee melaporkan Yang Hyun Suk ke polisi, menuduh adanya tekanan psikis dan ancaman kehancuran karier dari sang bos agensi besar tersebut.

Laporan itu menjadi pintu masuk proses hukum panjang yang berjalan hingga hampir tujuh tahun lamanya.

Pada Desember 2022, Pengadilan Distrik Seoul menyatakan Yang Hyun Suk tidak bersalah atas tuduhan intimidasi terhadap Han Seo Hee.

Meski demikian, hakim menilai bahwa tindakan Yang tetap melanggar nilai-nilai keadilan pidana. Tidak puas dengan hasil tersebut, kasus ini terus bergulir hingga ke Pengadilan Tinggi Seoul pada November 2023.

Sebagian putusan dibalik, terutama terkait tuduhan pemaksaan Han Seo Hee agar datang dan mengubah kesaksiannya. Vonis baru pun dijatuhkan: enam bulan penjara, namun tidak langsung dijalani, melainkan ditangguhkan selama satu tahun.

Akhirnya, pada 18 Juli 2025, Mahkamah Agung Korea Selatan menegaskan bahwa Yang Hyun Suk bersalah dalam kasus pemaksaan terhadap Han Seo Hee. Namun ia tetap dibebaskan dari dakwaan intimidasi langsung.

Putusan tersebut bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. "Saya kecewa atas putusan Mahkamah Agung, namun saya menerimanya dengan rendah hati. Setelah perjuangan hukum selama lima tahun delapan bulan, saya akan bekerja dengan lebih hati-hati dan bertanggung jawab," ujar Yang dalam pernyataan resminya, dikutip dari StarNews, Minggu (20/7/2025).

Dampak Kasus Terhadap Citra YG Entertainment dan Industri K-Pop

Pendiri YG Entertainment, Yang Hyun Suk. [X]Kasus ini menambah daftar panjang skandal yang menghantam YG Entertainment, rumah bagi grup K-pop terkenal seperti BLACKPINK dan TREASURE.

Walau Yang Hyun Suk telah mundur dari posisi strategis sejak 2019, citra agensi ini tetap dikaitkan erat dengan masalah hukum yang menimpa pendirinya.

Selain itu, kasus intimidasi terhadap saksi dalam kasus narkoba di industri K-pop menjadi sorotan baru.

Banyak yang menilai perlunya reformasi dalam penanganan hukum di dunia hiburan Korea Selatan, khususnya perlindungan terhadap whistleblower seperti Han Seo Hee.