Bukan hanya Soal Pajak, Bupati Sudewo Pernah Dihujat Lantaran Goyang Erotis Trio Srigala di Acara Resmi Kabupaten Pati
Jawa Tengah

Ternyata bukan baru sekali ini saja Bupati Pati Sudewo membuat kehebohan yang mengundang perhatian masyarakat luas. Yang terbaru terjadi pada Juni 2025 lalu. Kala itu Bupati Sudewo ramai-ramai dihujat lantaran aksi joget erotis Trio Srigala di Pendopo seusai acara resmi Kabupaten Pati, Penyerahan Badan Hukum dan Akta Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dan Penandatangan MOU Kegiatan Hari Jadi Pati.
Kejadian goyang erotis Trio Srigala di Pendopo itu pun menjadi viral di media sosial dan menuai caci maki netizen.
Baca Juga: Kasus Bupati Pati Sudewo, Mendagri Tito Sebut telah Perintahkan Irjen Kemendagri untuk Cek Langsung
Dikutip dari FTNews (Rabu 11/8/2025), Trio Srigala itu manggung setelah acara resmi Penyerahan Badan Hukum dan Akta Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dan Penandatangan MOU Kegiatan Hari Jadi Pati. Kala itu, ketiga penyanyi yang menghibur para pejabat Pati tersebut dinilai tidak pantas. Selain menghambur-hamburkan anggaran, juga dinilai aksi mereka tidak senonoh.
Dalam video yang viral seperti dibagikan akun @feedgramindo, terlihat ketiga penyanyi melakukan aksi goyang dengan banyak posisi. Salah satu penyanyi ada juga yang mendatangi kursi pejabat yang hadir sambil mengibas-ngibaskan rambut panjangnya.
Bupati Sudewo Minta Maaf
Baca Juga: Video Viral! Debat Pilkada Pati, Sudewo Sebut Kasihan Rakyat Kalau PAD Bertumpu pada Pajak dan Retribusi, Kini PBB-P2 Naik 250%
Trio Srigala bergoyang heboh di Pendopo Kabupaten Pati/Foto: tangkap layar
Terdengar dalam video teriakan orang-orang yang hadir ketika ketiga penyanyi melakukan aksi tak biasa. Beberapa yang hadir juga merekam aksi penyanyi tersebut bergoyang atau berjalan-jalan ke sana kemari.
Belakangan, Bupati Pati Sudewo meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia mengaku tidak tahu penyanyi tersebut akan melakukan aksi yang dinilai tidak senonoh.
Netizen pun bereaksi. "Semakin memalukan ulah pejabat zaman sekarang, inilah hasil Pilkada dengan biaya puluhan miliaran rupiah?" komentar @hendri_d.guchi.
Netizen: Kenapa harus Ada Goyang Nungging Sih
Foto: tangkap layar
"Duit kita buat gini nih?" kata @feri.husaini.
"Acara seresmi itu pake hiburan aja udah salah banget. Apalagi hiburannya kayak gitu. Mereka apa ga ada yang sekolah ya?" kata @last_seven7.
"Kenapa harus ada goyang nungging sih, menjijikkan sekali," kata @ahmadmustopa_97.
"Aneh emang pejabat Konoha. Kenapa gak belajar dari negara sebelah," kata @ffacarema03.
Heboh Lagi Soal Pajak
Nah sekarang Kembali Bupati Sudewo bikin kehebohan baru, yang bermula dari kebijakan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250% pada tahun 2025.
Kenaikan ini diputuskan setelah rapat bersama para camat dan anggota Pasopati di Kantor Bupati Pati, Provinsi Jawa Tengah. Menurut Sudewo, penyesuaian ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah guna mendukung pembangunan infrastruktur, perbaikan rumah sakit, serta penguatan sektor pertanian dan perikanan.
Dalam penjelasannya, Bupati yang juga kader Partai Gerindra ini menyebut kebijakan ini diambil karena tarif PBB di Kabupaten Pati sudah tidak naik selama 14 tahun, sehingga penerimaan daerah dari pajak ini tergolong rendah, hanya sekitar Rp29 miliar, jauh di bawah kabupaten tetangga seperti Jepara (Rp75 miliar), Kudus, dan Rembang (masing-masing Rp50 miliar), padahal wilayah Pati secara geografis dan potensi ekonomi lebih besar.
Bupati Pati Sudewo/Foto: tangkap layar
Warga tidak terima dengan kebijakan Bupati yang dinilai sangat memberatkan warga mengingat kenaikan sangat tinggi dan dilakukan di saat situasi perekonomian warga sedang tertekan. Warga protes dan akan melakukan demonstrasi meminta kebijakan pajak itu dibatalkan.
Dalam persiapan demonstrasi yang rencananya bakal digelar 13 Agustus 2025 itu, warga secara sukarela mengumpulkan air mineral kemasan dalam dus-dus. Cukup banyak yang terkumpul sampai akhirnya datang Satpol PP yang bertindak mengamankan dengan menyita dus-dus air mineral itu. Itu lah yang membuat situasi memanas.
Ditambah lagi kehadiran Plt Setda Pati yang dinilai bertindak arogan dan sombong. Warga marah sekali dengan tingkah laku Setda yang menghadapi warga bukannya dengan persuasive tapi keras. Warga yang emosi pun semakin ngamuk.
Semua tentu sudah melihat kejadian ini karena videonya viral di medsos dan tv nasional ramai-ramai menyiarkan kejadian tersebut. Maka kejadian di Pati ini menjadi terkenal se-Indonesia. Untungnya saat itu Satpol PP terus berjaga-jaga jangan sampai ada di antara warga atau pun PLT Setda kelewat emosi sehingga melakukan hal-hal tidak diinginkan. ***