Cegah "Stunting" Program Makan Siang Gratis dengan 'Isi Piringku'

Kesehatan

Senin, 26 Februari 2024 | 00:00 WIB
Cegah "Stunting" Program Makan Siang Gratis dengan 'Isi Piringku'

FTNews - Program makan siang gratis bagi anak-anak Indonesia harus memakai panduan gizi agar bisa mengentaskan stunting. Tak lagi 4 sehat 5 sempurna, kini panduan gizi terbaru bernama Isi Piringku.

rb-1

Program makan siang gratis menjadi salah satu program unggulan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Mereka bertekad bisa menekan angka stunting dengan program ini.

Stunting adalah kondisi terganggunya tumbuh kembang anak karena kekurangan gizi. Oleh sebab itu, pemerintah getol mendorong pemenuhan gizi saat 1.000 hari pertama kehidupan anak. Artinya sejak anak tersebut berada di dalam kandungan.

Baca Juga: PKS Sebut Siap Merapat ke Prabowo-Gibran

rb-3

Praktisi Kesehatan Masyarakat Ngabila Salama mengatakan panduan Isi Piringku harus diterapkan di masyarakat.

"Apalagi anak sekolah. Anak-anak perlu gizi seimbang karena masih masa pertumbuhan dan perkembangan," katanya kepada FTNews, di Jakarta, Senin (26/2).

Makan Siang Gratis Rp15.000 Per Anak

Baca Juga: Selebritas Imbau Pemerintah Dukung Kreativitas Siswa

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan anggaran untuk makan siang gratis yang APBN 2025 siapkan akan sebesar Rp15.000 per anak. Nominal itu belum termasuk susu.

Terkait menu akan diserahkan ke masing-masing daerah.

"Itu di luar susu. (Tapi untuk menunya) itu nanti dilepaskan ke daerah masing-masing. Kan kita tidak menyeragamkan. Tapi Rp15.000 merata," ungkap Airlangga.

Ngabila menilai dengan adanya rencana tersebut, membuka peluang daerah menggelorakan kembali pangan lokal yang tidak hanya terbatas pada beras (nasi) saja.

Selain itu, sumber protein hewani selain telur seperti ikan lokal pun bisa menjadi salah satu menu Isi Piringku seperti ikan lele, dan gabus.

Indonesia berupaya memerangi stunting. Foto: Jangkau Blog

Panduan Gizi Baru

Mengutip Kementerian Kesehatan, konsep 4 sehat 5 sempurna sudah ada sejak tahun 1952. Empat sehat, berarti menu makanan yang mengandung makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah. Susu, berperan sebagai ‘penyempurna’ dalam konsep ini.

Namun, seiring dengan perkembangan ilmu serta adanya penyempurnaan oleh para ahli gizi, konsep 4 sehat 5 sempurna berganti pedoman gizi seimbang Isi Piringku.

Isi Piringku merupakan pedoman dalam satu piring setiap kali makan, setengah piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan setengah lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk.

Selain itu, Isi Piringku juga memuat ajakan untuk mengonsumsi 8 gelas air setiap hari. Lalu melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari, dan mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan setelah makan.

Konsumsi Buah dan Sayur

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018), hanya sekitar 4,5 persen penduduk Indonesia yang mengonsumsi sayur dan buah sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia.

"Sayur dan buah dimakan lima porsi per hari. Tiga porsi saat makan besar dan dua porsi snack di antara makan besar," ucap Ngabila.

Survei Status Gizi Indonesia menyebut prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen di tahun 2022.

Bahkan Presiden Joko Widodo menargetkan penurunan stunting sebesar 14 persen di tahun 2024.

Tag Lifestyle Kesehatan Stunting Prabowo-Gibran makan siang gratis gizi seimbang

Terkini