Chat Terakhir Osima Yukari ke Ibunda Sebelum Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza
Daerah

Jenazah Osima Yukari, mendiang pramugari BBN Airlines, telah dimakamkan di kampung halamannya di Kendal, Jawa Tengah. Tangis keluarga pun pecah saat peti jenazah dimasukkan ke liang lahat tempat peristirahatan terakhir almarhumah.
Osima Yukari merupakan satu dari tiga jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, yang telah teridentifikasi. Dua lainnya yakni Aulia Belinda Kurapak (28), mantan pramugari, dan Zukhi Fitria Rahdja (42) pegawai BUMN.
Ima Susanti, ibunda Osima, mengungkap chat terakhirnya dengan sang putri. Chat WA (WhatsApp) itu terjadi dua hari berturut-turut, yakni tanggal 11 dan 12 Januari 2025.
Baca Juga: Keajaiban Kebakaran Glodok Plaza, Musala Tak Tersentuh Api
Atau beberapa hari sebelum kebakaran hebat melanda Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) malam.
Saat itu, Osima Yukari menanyakan kepada ibundanya terkait 40 kipas angin dan seekor kambing pesanannya. Kambing itu rencananya akan disembelih dan dibagikan dagingnya ke tetangga saat ulang tahun Osima, Maret mendatang.
"Komunikasi terakhir lewat chat WA. Dia nanyain barang pesanannya 40 kipas angin dan kambing yang nantinya akan disembelih dan dibagikan ke tetangganya pas ulang tahunnya," ujar Ima, dikutip Senin (27/1/2025).
Baca Juga: 7 Potret Cantik Pramugari Osima Yukari Korban Kebakaran Glodok Plaza yang Jenazahnya Teridentifikasi
Ima lantas membalas chat WA itu dengan mengirimkan foto 40 kipas angin yang telah dibeli. Ucapan terima kasih pun disampaikan Osima Yukari kepada ibundanya.
Pada 12 Januari 2025, Osima Yukari kembali men-chat sang ibu. Ia memberitahu ibunda bahwa dirinya telah gajian.
"Tanggal 12 sore, Osima chat dan bilang kalau Osima sudah gajian. Dia bilang apa ibu mau atau tidak. Tapi saya bilang saya tidak akan minta. Saya tidak menyangka kalau dua hari itu adalah komunikasi terakhir buat saya dengan Osima," tutur Ima.
Ima menambahkan, dirinya sempat kaget saat mendengar kabar putrinya menjadi korban kebakaran Glodok Plaza. Awalnya ia tidak yakin karena saat itu belum jelas identitas para korban.
"Waktu itu masih berpikiran positif dan tidak yakin kalau anak saya jadi korban. Karena saat itu belum jelas identitas korban-korbannya," ujarnya.
"Baru percaya setelah adik saya yang tinggal di Jogja memberi kabar. Selain itu juga dari televisi yang menyebutkan salah satu korbannya seorang pramugari dengan inisial OY (Oshima Yukari)," imbuhnya.