#Coparenting Jadi Sorotan, Rumah Tangga Acha Septriasa dan Vicky Kharisma Diuji?
Rumah tangga Acha Septriasa dan suaminya, Vicky Kharisma, tengah menjadi sorotan publik. Dugaan keretakan hubungan keduanya mencuat setelah Acha mengunggah sebuah postingan di akun Instagram pribadinya, @septriasaacha.
Dalam unggahan tersebut, Acha membagikan momen kebersamaannya dengan sang buah hati, Bridgia Kalina Kharisma atau yang akrab disapa Brie. Ia tampak menjalani rutinitas sebagai seorang ibu, mulai dari mengantar dan menjemput Brie sekolah hingga bercengkrama bersama.
Baca Juga: Sosok Vicky Kharisma, Mantan Suami Acha Septriasa yang Ternyata Adik Kelas Nagita Slavina
Namun, yang menarik perhatian netizen adalah deretan tagar yang disertakan Acha dalam postingannya. Salah satu tagar yang menjadi sorotan adalah #coparenting.
"Love you Brie! #newLife #newhome #newday #coparenting #MommiesDuty #parentsdutyneverends," tulis Acha di kolom caption.
Apa Arti Tagar #Coparenting yang Digunakan Acha?
Baca Juga: Andre dan Erin Taulany Sepakat Berpisah Damai, Proses Mediasi Berjalan Lancar
Istilah co-parenting atau coparenting merujuk pada pola pengasuhan anak secara bersama-sama oleh dua orangtua yang sudah tidak lagi menjalani hubungan pernikahan. Pola ini umum diterapkan oleh pasangan yang telah bercerai, namun tetap berkomitmen untuk mengasuh anak secara adil dan seimbang.
Dalam praktiknya, co-parenting membutuhkan komunikasi, kerja sama, dan rasa tanggung jawab yang tinggi demi memberikan dukungan moral maupun fisik yang optimal kepada anak. Tujuan utamanya adalah meminimalkan dampak negatif perceraian terhadap tumbuh kembang anak.
Mengapa Co-Parenting Penting?
Ilustrasi coparenting (Pexels)
Mengutip laporan Badan Pusat Statistik (BPS), angka perceraian di Indonesia pada tahun 2021 melonjak sebesar 53,50% dibanding tahun sebelumnya. Sebagian besar pengajuan perceraian justru datang dari pihak istri.
Dalam kondisi ini, banyak pasangan yang akhirnya memutuskan untuk berpisah dan menjalani kehidupan sebagai orangtua tunggal (single parent). Namun, bukan berarti anak harus menjadi korban dari keputusan tersebut. Di sinilah konsep co-parenting berperan penting.
Berikut beberapa manfaat co-parenting bagi anak:
-
Anak Merasa Aman Kehadiran kedua orangtua secara emosional membuat anak tetap merasa dicintai, meski mereka tidak lagi tinggal dalam satu rumah.
-
Tumbuh Lebih Terarah Konsistensi pengasuhan dari kedua orangtua membantu anak tetap disiplin dan memiliki kejelasan tentang apa yang diharapkan dari mereka.
-
Kemampuan Memecahkan Masalah Anak belajar dari orangtuanya untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat dan dewasa.
-
Menjadi Contoh Hubungan Sehat Anak akan memahami bahwa kerja sama dan komunikasi tetap penting dalam membangun relasi, bahkan ketika hubungan pribadi sudah berakhir.
-
Kesehatan Mental Lebih Stabil Co-parenting yang baik dapat membantu anak terhindar dari risiko gangguan mental seperti depresi, kecemasan, hingga ADHD akibat perceraian orangtua.
Isyarat Retaknya Rumah Tangga?
Meski Acha belum memberikan pernyataan langsung mengenai status rumah tangganya, penggunaan tagar #coparenting telah cukup membuat publik berspekulasi. Sebab, tagar tersebut kerap digunakan oleh pasangan yang telah berpisah namun masih berbagi tanggung jawab sebagai orangtua.
Jika benar Acha dan Vicky kini menjalani pola co-parenting, maka sikap dewasa keduanya patut diapresiasi, terutama demi tumbuh kembang sang anak, Brie.