Cuaca DKI Jakarta Hari Ini : Hujan Ringan dan Berawan

FTNews – Cuaca di wilayah DKI Jakarta sepanjang Rabu (28/2) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prakirakan berawan hingga hujan ringan.

Seluruh wilayah Jakarta mulai dari Pusat, Utara, Selatan, Barat, Timur dan Kepulauan Seribu pagi hari pukul 07.00-13.00 WIB merata mengalami hujan ringan.

Menjelang siang hari hingga malam pukul 13.00 WIB-19.00 WIB, berawan di Jakarta Pusat, Utara, Barat dan Kepulauan Seribu.

Namun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur hujan ringan.

Malam hari pukul 19.00 WIB-01.00 WIB seluruh wilayah di DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu berawan.

InfoBMKG menyebut suhu udara diperkirakan 25-29 derajat Celcius. Angin bertiup dari barat lauy 5-20 km per jam.

Waspadai hujan lebat di wilayah DKI dan sekitarnya. Foto: Antara

Memasuki Pancaroba

Sebelumnya, BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem saat masa pancaroba. Masa di mana terjadi peralihan musim yang BMKG prakirakan berlangsung Maret-April 2024.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, selama periode tersebut masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem.

“Potensi itu seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Angin puting beliung dan fenomena hujan es,” kata Dwikorita dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/2).

Ia menambahkan, berdasarkan analisa dinamika atmosfer yang BMKG lakukan saat ini puncak musim hujan telah terlewati di beberapa wilayah Indonesia. Khususnya bagian selatan Indonesia.

Hal ini mengindikasikan wilayah tersebut akan mulai memasuki peralihan musim di bulan Maret hingga April.

“Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hari hingga menjelang malam hari,” imbuhnya.

Kondisi tersebut diawali dengan udara hangat dan terik di pagi hingga siang hari. Hal ini terjadi karena radiasi matahari yang cukup besar pada pagi hingga siang hari.

BACA JUGA:   Perdana Sejak Dilantik, Menhan Prabowo Terima Kunjungan KSAL Ali

Hal ini memicu proses konveksi (pengangkutan massa udara) dari permukaan Bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan.

Waspada Bencana

Dwikorita menambahkan, kondisi hujan pada periode ini cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.

“Apabila kondisi atmosfer menjadi labil atau tidak stabil maka potensi pembentukan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (CB) akan meningkat,” tandasnya.

Curah hujan lebat menjadi pemicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan longsor. Masyarakat yang tinggal di wilayah perbukitan dan rawan longsor harap waspada dan berhati-hati.

Artikel Terkait

Siapa Adik Fufufafa? Netizen: Itu Putra Mulyono Bukan Sih?

FT News - Cuitan tentang Fufufafa masih mendominasi trending...

Hadiri Deklarasi Kampanye Damai, Dharma-Kun Singgung Etika

FTNews - Pasangan calon gubernur Jakarta Dharma Pongrekun-Kun Wardana...

Mulai Masa Kampanye, Rido Spill Program Andalannya

FTNews - Tahapan pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jakarta sudah memasuki...

Warga Jakarta Harus Siap-Siap, Rido Bakal Blusukan

FTNews - Tahapan pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jakarta sudah memasuki...