Sumatera Utara

Dampak Banjir, Harga Cabai Merah di Sumut Nyaris Tembus Rp200 Ribu/kg

01 Desember 2025 | 18:16 WIB
Dampak Banjir, Harga Cabai Merah di Sumut Nyaris Tembus Rp200 Ribu/kg
Ilustrasi cabai. [Pexels]

Harga pangan di Sumatera Utara kembali melonjak tajam, dampak bencana banjir.

rb-1

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga cabai merah di Nias, tercatat mencapai Rp197.500 per kilogram, mendekati level Rp200 ribu.

Kenaikan ini menjadi yang tertinggi di Sumut, meski Nias bukan wilayah terdampak bencana secara langsung.

Baca Juga: Amankan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Polda Sumut Kerahkan 12 Ribu Personel dan Siapkan 167 Pospam

rb-3

Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin menjelaskan bahwa lonjakan harga terjadi karena Nias sangat bergantung pada pasokan pangan dari luar wilayah, termasuk kabupaten-kabupaten yang kini terdampak bencana di Sumut.

“Gangguan distribusi dari daerah produsen membuat wilayah seperti Nias merasakan dampak paling besar dari sisi harga,” ujarnya, Senin 1 Desember 2025.

Cabai merah mengalami kenaikan di Sumut. [Istimewa]Cabai merah mengalami kenaikan di Sumut. [Istimewa]Di Kota Medan, harga cabai merah juga menanjak hingga Rp100 ribu per kilogram, sementara cabai rawit menyentuh angka yang sama. Di Nias, harga cabai rawit bahkan menembus Rp175 ribu per kilogram.

Baca Juga: Terima B1-KWK dari Hanura, Edy Rahmayadi: Jadi Tambahan Semangat

Tak hanya cabai, sejumlah komoditas pangan lainnya mengalami kenaikan signifikan. Harga daging ayam di Medan berada di kisaran Rp40 ribu per kilogram, namun di Nias mencapai Rp65 ribu per kilogram.

Bawang merah di Medan tercatat Rp48 ribu per kilogram, sedangkan di Nias melonjak hingga Rp100 ribu per kilogram.

Untuk komoditas telur, harga di Medan relatif stabil, namun di Nias mencapai Rp3.300 per butir. Harga minyak goreng curah di Medan masih di kisaran Rp18 ribu per kilogram, tetapi di Nias naik menjadi Rp23 ribu per kilogram. Daging sapi juga terpantau meningkat sekitar Rp5 ribu per kilogram.

Banjir merendam rumah warga di Sumut. [Istimewa]Banjir merendam rumah warga di Sumut. [Istimewa]Menurut Gunawan, secara keseluruhan harga pangan melambung karena ketimpangan pasokan antara wilayah produsen dan konsumen, dipicu oleh gangguan distribusi pasca bencana.

“Pemerintah harus bergerak cepat memulihkan jalur distribusi. Perhitungan pasokan di wilayah produsen juga sedang dilakukan, termasuk dampak kerusakan tanaman yang mungkin memengaruhi suplai hingga kuartal pertama tahun depan,” katanya.

Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu melakukan panic buying, sebab lonjakan harga ini sangat bergantung pada efektivitas penanganan pasca bencana.

“Jika distribusi kembali normal, harga-harga akan lebih cepat terkendali,” jelasnya.

Gunawan menilai pemulihan distribusi merupakan kunci utama untuk menekan gejolak harga di Sumatera Utara dan wilayah sekitarnya.

Tag Sumut Cabai Nias Banjir Harga cabai