Dampak Erupsi Gunung Lewitobi Laki-Laki Massif, Muncul Opsi Merelokasi Ribuan Warga, BNPB: Gunung Tak Bisa Dipindah, Kita Yang Harus Pindah
Penanganan korban dan pengungsi pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur terus dilakukan.
Selasa (5/11/2024) Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengunjungi daerah terdampak dan lokasi pengungsian.
Pada kesempatan ini Kepala BNPB meninjau tiga lokasi pengungsian, yaitu Pengungsian Desa Bokang yang berisikan 606 jiwa.
Baca Juga: Kota Bandung 'Diserbu' 447 BPBD Demi Rakornas PB 2024
Pengungsian Desa Konga yang menampung 1.219 warga dan Pengungsian Desa Lewolaga yang dijadikan tempat berlindung bagi 647 masyarakat.
Dalam kesempatan itu muncul opsi untuk merelokasi ribuan warga yang tinggal di radius bahaya erupsi Gunung Lewitobi Laki-Laki.
Tak hanya sekadar usulan, Kepala BNPB Suharyanto bahkan telah memberikan imbauan kepada pemerintah daerah dan juga masyarakat agar mau lakukan relokasi.
Baca Juga: Update Longsor Gunung Kuda Cirebon, Total Korban Tewas 17 Orang, 8 Masih Dicari
Menurutnya hal ini penting dilakukan agar bencana yang sama tidak terulang lagi, karena keselamatan rakyat adalah yang utama.
"2.734 kepala keluarga (terdampak) dipindah, daripada kita ambil risiko. Tidak menimpa kita tapi anak cucu kita (bisa terdampak)," ujarnya di lokasi.
Menurut Suharyanto, relokasi menjadi alternatif penting dan menjadi salah satu langkah mitigasi jangka panjang.
Sebagian wargapun disebut menyetujui opsi relokasi, khususnya warga yang tingal di radius 7 km dari puncak Gunung Lewetobi Laki-Laki.
"Gunung tidak bisa dipindah jadi kita (masyarakat) yang harus pindah ke tempat aman. Mudah-mudahan kita bekerja sama yang baik,” ungkap Suharyanto.
"Relokasi disiapkan dan tanggungjawab pemerintah dan relokasi mandiri juga boleh, pemerintah yang bangunkan rumahnya," pungkasnya.