Dari Tumbuh Gigi hingga Infeksi: Ini 4 Penyebab Gusi Bengkak pada Anak

Gusi bengkak pada anak sering kali menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua, apalagi jika disertai demam dan rasa nyeri. Kondisi ini bisa membuat anak rewel karena rasa tidak nyaman di area mulut, bahkan memengaruhi aktivitas sehari-hari hingga menurunkan nafsu makan.

Gusi yang bengkak biasanya tampak kemerahan, menonjol, mudah berdarah, dan terasa sakit saat disentuh. Meskipun kerap terjadi saat anak mengalami pertumbuhan gigi, gusi bengkak juga bisa menandakan adanya masalah kesehatan lain yang lebih serius, sehingga penting untuk memahami penyebab dan cara menanganinya sejak dini.

Penyebab Umum Gusi Bengkak pada Anak

Ilustrasi gigi anak (Pixabay)

Baca Juga: Meninggal Dunia Akibat Gigi Berlubang, Kenali Bahayanya!

Berikut beberapa penyebab gusi bengkak pada anak yang perlu diwaspadai:

1. Pertumbuhan Gigi Baru Anak-anak mulai mengganti gigi susu mereka dengan gigi permanen pada usia 6–7 tahun. Proses ini bisa menyebabkan tekanan dari dalam gusi yang memicu peradangan ringan, sehingga menimbulkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri.

2. Kebersihan Mulut yang Buruk Ketika anak jarang menyikat gigi atau tidak membersihkannya dengan benar, sisa makanan bisa menumpuk dan membentuk plak. Plak inilah yang dapat memicu infeksi akibat bakteri, menyebabkan peradangan dan pembengkakan gusi.

3. Cedera atau Trauma pada Gusi Bermain atau menyikat gigi terlalu keras dapat melukai gusi anak. Selain itu, benturan dari benda keras atau sikat gigi yang sudah usang juga bisa mengakibatkan pembengkakan dan perdarahan.

4. Abses Gigi Infeksi serius di sekitar akar gigi yang dikenal sebagai abses gigi bisa menyebabkan gusi membengkak dan terasa sangat nyeri. Biasanya ini terjadi akibat gigi berlubang yang tidak segera ditangani, dan bisa disertai dengan nanah, demam, serta bau mulut tidak sedap.

Gejala Gusi Bengkak yang Perlu Diperhatikan

Selain pembengkakan, berikut adalah gejala lain yang bisa menyertai gusi bengkak pada anak:

• Gusi tampak menonjol dan berwarna merah

• Mudah berdarah saat disentuh atau disikat

• Bau mulut tidak sedap

• Anak mengeluh nyeri saat makan atau menyikat gigi

• Anak menjadi lebih rewel atau mudah menangis

• Disertai demam ringan hingga tinggi

• Dalam beberapa kasus, keluar cairan atau nanah dari gusi

• Anak kesulitan membuka mulut secara penuh

Cara Mencegah Gusi Bengkak pada Anak

Dokter gigi (Pixabay)

Pencegahan adalah langkah terbaik agar gusi anak tetap sehat. Berikut beberapa cara yang bisa Bunda dan Ayah terapkan di rumah:

• Ajarkan anak menyikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur.

• Gunakan sikat gigi berbulu lembut agar tidak melukai gusi.

• Batasi konsumsi makanan dan minuman manis, terutama sebelum tidur.

• Berikan anak makanan bergizi tinggi yang baik untuk kesehatan gigi dan gusi.

• Segera periksa ke dokter jika ada gigi berlubang atau nyeri berkepanjangan.

• Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali.

• Ajarkan anak menggunakan benang gigi (dental floss) jika usianya sudah memungkinkan, biasanya mulai usia 3 tahun ke atas.

Meski umumnya tidak berbahaya, gusi bengkak pada anak tetap perlu diwaspadai, terutama jika disertai demam, nanah, atau tidak membaik dalam beberapa hari. Dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut secara rutin serta melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi, Bunda dan Ayah bisa membantu mencegah masalah gusi sejak dini dan menjaga kenyamanan Si Kecil dalam beraktivitas.

Jika gejala terus berlanjut atau semakin parah, segera konsultasikan ke dokter gigi atau dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.