Data Jumlah PHK 2025 Antara Kemnaker dan Apindo Berbeda, Mana yang Benar?

Ekonomi Bisnis

Rabu, 21 Mei 2025 | 03:01 WIB
Data Jumlah PHK 2025 Antara Kemnaker dan Apindo Berbeda, Mana yang Benar?
Ribuan karyawan PT Yihong Novatex yang terkena PHK saat lakukan aksi demo. [Instagram]

Data angka jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) antara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan serikat pekerja berbeda.

rb-1

Apindo mencatat ada 73.992 pekerja yang menjadi korban PHK dari 1 Januari hingga 10 Maret 2025.

Angka ini berdasar dari data pekerja yang tidak lagi terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan selama periode tersebut.

Baca Juga: Komisi IX Cecar Kemnaker Soal Persiapan Hadapi Badai Resesi

rb-3

Di sisi lain, serikat pekerja melaporkan angka jumlah PHK 2025 yang tidak jauh berbeda. Ada sekitar 70.000 pekerja yang di-PHK antara Januari hingga April 2025.

Sementara data Kemnaker menunjukkan angka PHK yang lebih rendah, yakni 26.455 orang hingga 20 Mei 2025.

Provinsi Jawa Tengah menjadi daerah dengan jumlah korban PHK terbanyak, yaitu 10.695 orang, diikuti Jakarta sebanyak 6.279 orang, dan Riau dengan 3.570.

Baca Juga: Menaker: Arahan Presiden Jokowi, Aturan JHT Harus Disederhanakan

Gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI. [Dok. Kemnaker]Gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI. [Dok. Kemnaker]Menanggapi perbedaan data jumlah PHK 2025, Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani mengatakan perbedaan tersebut berasal dari metode pengumpulan data yang berbeda.

"Kalau pemerintah kan sudah jelas, dia mengambil data itu kan memang melalui dinas ketenagakerjaan, ada sistem pelaporannya, perusahaan yang melapor," ujar Shinta kepada awak media, Selasa (20/5/2025).

Shinta menyebut Apindo mengacu pada data klaim Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

"Data itu bisa diperdebatkan seperti apapun. Kami kan melihat kenyataan di lapangan," ujarnya.

Meski begitu, pihak Apindo menegaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah menemukan solusi nyata untuk mencegah gelombang PHK yang terus meningkat.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah penciptaan investasi dan lapangan kerja baru.

Meskipun ada investasi baru dan pekerjaan baru yang tercipta, jumlahnya dinilai belum memadai.

"Setiap tahun kita perlu menciptakan 3-4 juta lapangan pekerjaan baru. Jadi tidak memadai mungkin dengan jumlah PHK yang terjadi, plus kita perlu menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru di dalam negeri," jelasnya.

Shinta juga berharap Satuan Tugas PHK yang saat ini tengah digodok pemerintah dapat menjadi langkah awal dalam mengatasi permasalahan PHK bersama-sama.

Apindo menegaskan bahwa isu PHK adalah permasalahan nasional yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak.

Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani. [Dok. Apindo]Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani. [Dok. Apindo]Sementara itu, Kemnaker menyatakan bahwa data PHK yang dihimpunnya merupakan laporan valid dari Dinas Ketenagakerjaan di masing-masing wilayah.

"Tidak ada data yang kami rekayasa, karena kami punya sistem pelaporan dari dinas yang langsung ke pusat," kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker Indah Anggoro Putri.

Tag Kemnaker Apindo PHK PHK 2025 Jumlah PHK 2025

Terkini