Dear PSSI, Jangan Sia-siakan Simon Tahamata untuk Temukan Talenta Baru Timnas Indonesia

Kedatangan Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat Sepak Bola Nasional disambut positif oleh legenda timnas Indonesia, Herry Kiswanto. Ia menilai peran Simon sangat penting untuk membangun fondasi sepak bola Indonesia yang kuat dari akar rumput.

Namun, Herry mengingatkan pentingnya dukungan dari pelatih-pelatih lokal agar tugas Simon bisa berjalan maksimal. Ia menyarankan agar PSSI mengatur kolaborasi antara Simon dan pelatih lokal.

Menurut Herry, Simon perlu pendampingan agar bisa cepat beradaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia, yang sangat berbeda dengan Eropa.

Baca Juga: Melongok Megahnya Stadion Jassim bin Hamad, Lokasi Timnas Bertemu Australia Malam Nanti

"Tetap harus ada pendampingan, federasi harus bisa mengkolaborasi itu sehingga apa yang diinginkan oleh PSSI bisa sukses. Jangan hanya Simon saja, karena pasti buta, Simon pasti buta kurang informasi," kata Herry.

Sebagai sosok yang telah mengabdi bagi timnas selama lebih dari satu dekade, Herry memahami tantangan yang akan dihadapi Simon. Ia menekankan bahwa kolaborasi dengan pelatih lokal akan sangat membantu proses adaptasi.

"Dan ini dibutuhkan oleh tim-tim pelatih lokal kita kan banyak yang bisa tahu di klubnya itu bisa memberikan input supaya pekerjaan Simon ini betul-betul sukses, lancar semuanya," tambahnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia Menang, Sindiran Kiper China Bikin Kesel: Cuma Penalti

Penunjuan Simon Tahamata

PSSI. (pssi)

Simon Tahamata ditunjuk oleh PSSI untuk mengisi peran strategis dalam pencarian dan pembinaan pemain muda potensial di Indonesia. Tugasnya mencakup identifikasi dan rekrutmen bakat dari berbagai kelompok usia, baik yang berada di dalam negeri maupun diaspora Indonesia di luar negeri. Ini merupakan langkah besar dalam pembangunan jangka panjang sepak bola nasional.

Simon sendiri bukan sosok asing di dunia sepak bola internasional. Ia memiliki pengalaman panjang sebagai pelatih akademi dan tim junior di klub-klub ternama seperti Ajax Amsterdam, Standard Liege, Germinal Beerschot, dan Al Ahli.

Pengalamannya ini diharapkan bisa melengkapi tim kepelatihan timnas Indonesia yang kini juga dihuni oleh sejumlah tokoh asal Belanda. Kehadiran Simon dianggap dapat memperkuat sinergi antara tim kepelatihan nasional dan proses pembinaan usia dini.

Kedatangan Simon Tahamata

Simon Tahamata. (pssi)

Simon Tahamata dijadwalkan tiba di Indonesia pada akhir Mei 2025. Kedatangannya akan bertepatan dengan persiapan dua laga penting timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tim Garuda akan menghadapi China pada 5 Juni dan Jepang pada 10 Juni mendatang.

Simon yang lahir di Vught, Belanda, pada 26 Mei 1956, memiliki darah keturunan Maluku. Hal ini menambah kedekatan emosionalnya dengan Indonesia, negara asal leluhurnya. Faktor ini bisa menjadi nilai tambah dalam tugasnya memahami karakteristik pemain muda Indonesia.

Diharapkan, dengan kolaborasi antara pelatih asing dan pelatih lokal, serta dukungan penuh dari PSSI, program pembinaan bakat bisa berjalan efektif. Peran Simon bukan hanya sebagai pemandu bakat, tetapi juga sebagai penghubung antara standar internasional dan potensi lokal yang luar biasa.